TRIBUNWOW.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi pencetak sejarah perpolitikan di Indonesia.
Pasalnya, Presiden Jokowi tak pernah kalah dalam pemilu apapun yang diikutinya.
Mulai dari tingkatan Wali Kota hingga tingkat presiden.
Kiprah Jokowi dalam dunia politik juga tak main-main karena bisa mengantarkan partai pengusungnya menang dalam pemilu yang sama.
Berikut sejumlah ulasan tentang kiprah politik Jokowi
Win Rate 100 Persen
Jokowi mengawali kariernya di dunia politik bersama PDIP di tahun 2005 dengan maju sebagai Wali Kota Surakarta.
Saat Pilkada pertamanya, Jokowi maju bersaing dengan tiga calon Wali Kota lainnya.
Jokowi mendapatkan 36,62 persen suara hingga berlanjut hingga keterpilihan 90 persen lebih di periode keduanya sebagai Wali Kota Solo.
Namun, Jokowi mandek di tengah jalan tak melanjutkan kariernya sebagai Wali Kota Solo untuk maju ke Pilkada DKI Jakarta.
Di tahun 2012, Jokowi menang dalam dua putaran dengan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Jokowi berhasil mengalahkan Fauzi Bowo yang berpasangan dengan Nachrowi.
Sama seperti di Solo, Jokowi hanya bertahan hingga 2014 untuk jadi Gubernur DKI Jakarta dan maju sebagai Capres di tahun 2014.
Itu adalah pemilihan pertama Jokowi sebagai capres yang diusung dengan Jusuf Kalla.
Pada 9 Juli 2014, Jokowi resmi diangkat jadi presiden dan berlanjut hingga dua periode.
Total lima kali pemilihan yang ia ikuti untuk semua kemenangan yang didapatkan.
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menyampaikan pidato di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). (YouTube Prabowo-Gibran)
Antar Keluarga ke Ranah Politik
Jokowi yang berada di kursi kepresidenan turut membawa keluarga besarnya maju ke kancah politik Indonesia.
Dikutip dari situs Universitas Al Azhar Indonesia, Jokowi melahirkan rekor baru di Pilkada serentak 2020 yang selesai digelar di 270 daerah.
Pasalnya, Jokowi jadi satu-satunya presiden di Indonesia yang memiliki anak dan menantu menjabat kepala daerah sekaligus.
Mereka adalah Gibran Rakabuming Raka anak pertama Jokowi yang menjabat Wali Kota Solo.
Serta menantu Jokowi, Bobby Nasution yang menjabat sebagai Wali Kota Medan.
Gibran dan Bobby Nasution memimpin masing-masing di daerahnya yakni Solo dan Medan selama lima tahun ke depan, yakni 2021 hingga 2025.
Sejak dimenangkannya dua anggota keluarga Jokowi, isu politik dinasti mulai menyeruak.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin mengatakan keberhasilan kedua Wali Kota itu melalui proses yang instan.
’’Adanya politik dinasti. Ini menandakan dinasti politik, dan tumbuh suburnya budaya politik oligarki,’’ serunya.
Terhitung saat itu Gibran dan Bobby merupakan kader baru di PDIP sebagai kendarannya di Pilkada.
Di tahun politik 2024, Jokowi kembali mengantarkan satu lagi putranya melenggang di dunia politik.
Putra ketiganya, Kaesang Pangarep langsung menjabat sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Padahal, Kaesang Pangarep baru 2 hari menyatakan diri jadi kader PSI saat itu.
Obrak-abrik PDIP
Hingga berita ini diturunkan, Jokowi belum resmi keluar maupun dikeluarkan dari keanggotaan PDIP.
Namun, hubungan Jokowi dan PDIP sudah memanas sejak Gibran Rakabuming Raka maju sebagai cawapres Prabowo Subianto.
Jokowi beberapa kali tak terlihat dalam acara PDIP yang digelar secara nasional.
Bahkan, saat pengumuman capres Ganjar Pranowo, Jokowi juga tak turut hingga akhirnya Ganjar Pranowo tak mampu memenangi Pilpres 2024 sesuai hasil quick count.
Berdasarkan hitung cepat, paslon Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada di urutan ketiga.
Sementara paslon Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka menang dengan keunggulan lebih dari 50 persen.
Hal ini membuat PDIP gagal hatrick untuk memenangkan capres yang mereka usung dalam tiga kali Pilpres.
Prabowo dalam pidato kemenangannya mengaku ada faktor Jokowi dalam keberhasilannya itu.
“Dan Presiden Joko Widodo berjasa bagi kita,” kata Prabowo dalam pidatonya di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024) dikutip dari Kompas.com.
Dikatakan pendukung Jokowi memang beralih ke Prabowo-Gibran dibanding ke Ganjar-Mahfud.
Hal ini terlihat dari hasil Exit Poll yang dirilis Litbang Kompas pada Kamis (15/2/2024).
Di mana basis-basis dukungan Jokowi di Pilpres 2019 mengarah ke Prabowo-Gibran.
Antara lain Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali.
Tiga wilayah itu di Pilpres 2019 menyumbangkan kemenangan besar untuk Jokowi dan kini berpindah ke Prabowo-Gibran. (TribunWow.com/ Tiffany Marantika)
News Related-
Nadzira Shafa Nyanyi Lagu Baru, Lirik Rakit Soundtrack Film 172 Days, Ceritakan Kisah Cintanya dengan Amer Azzikra
-
Cara Menukarkan Valas dan Informasi Kurs Dollar-Rupiah di BCA, Selasa (28/11)
-
Ganjar Disindir Halus Kepala Suku di Merauke soal Kondisi Jalan
-
BREAKING NEWS - Diduga Depresi,Pemuda di Kubu Raya Nekat Akhiri Hidup Dengan Cara Tak Wajar
-
Tertarik Ubah Avanza Jadi VW Kodok? Segini Biayanya
-
Bukan Gabung Barito,Sosok di Luar Dugaan Eks Persija Membelot ke Rival Dewa United,Anak Dewa Cek
-
Pesan Mahfud ke Anak Muda Aceh: Semua Akan Sukses karena RI Kaya, Jangan Hedon
-
Apakah Hantu Itu Nyata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
-
Rajin Beri Bonus dan Ajak Jalan-jalan,Bos Tak Menyangka Lihat Isi Grup WA Karyawan,Semua Dipecat
-
Pimpinan KPK Kaget Kasus Korupsi SYL Ternyata Sudah Dilaporkan Sejak 2020, 3 Tahun Dibiarkan Mangkrak
-
Isyarat Rasulullah Tentang Penaklukan Romawi dan Mesir
-
Istana Ingatkan Pasangan Anies-Muhaimin, Ada Kesepakatan Politik Terkait UU IKN
-
Anak Kiky Saputri Unboxing Bingkisan Ulang Tahun Ke-2 Rayyanza
-
Ragam Keris dan Senjata Pusaka di Museum Pusaka TMII