IDF Siap Mundur dari Koridor Netzarim,Harga Mahal Israel yang Kembali Tunduk pada Syarat Hamas

IDF Siap Mundur dari Koridor Netzarim, Media Israel: Harga yang Mahal untuk Negoisasi dengan Hamas

TRIBUNNEWS.COM – Surat kabar berbahasa Ibrani, Yedioth Ahronoth, menggambarkan kalau Israel kembali ‘takluk’ dari Hamas dalam negoisasi pertukaran tahanan dan sandera yang sedang berlangsung.

Laporan itu merujuk kabar dari radio tentara pendudukan Israel pada Kamis (2/5/2024) yang melaporkan kalau Tel Aviv bersedia untuk menarik pasukan Israel (IDF) dari Koridor Netzarim di Jalur Gaza.

Media Israel menggambarkan kesediaan ini sebagai “harga mahal” untuk kesepakatan yang mencakup pertukaran tahanan dengan Gerakan Pembebasan Palestina, Hamas.

Hingga Jumat, Hamas menyatakan masih mempelajari proposal pertukaran tahanan demi gencatan senjata yang sudah diserahkan Israel ke mediator.

idf siap mundur dari koridor netzarim,harga mahal israel yang kembali tunduk pada syarat hamas

KORIDOR NETZARIM- Israel membangun ‘sabuk militer’. Mereka sedang melakukan penyelesaian akhir pada jalan sepanjang 8 km yang secara efektif akan membelah Jalur Gaza menjadi dua dan memperkuat kendali Israel di wilayah utara. Pejabat pertahanan Israel yang berbicara dengan Wall Street Journal (WSJ) mengatakan jalan yang membelah Gaza – yang disebut “Koridor Netzarim”. (Tangkapan layar Twitter)

Koridor Pembelah Gaza

Seperti diketahui, selama enam bulan lebih melancarkan bombardemen buta di Jalur Gaza, Israel belum mencapai target apa pun yang mereka tetapkan dalam Perang Gaza ini, baik itu melenyapkan Hamas maupun membebaskan para sandera mereka yang ditawan Hamas.

Beberapa di antara pencapaian yang diperoleh Israel hanyalah kehancuran dan terbelahnya Gaza lewat pembangunan area yang memisahkan antara Gaza Selatan dan Utara, dinamai dengan koridor Netzarim.

Pembangunan koridor ini pun sejatinya hanya langkah taktis, kemungkinan dipermanenkan, agar melemahkan pergerakan dan mobilitas Hamas dan milisi lain Perlawanan Palestina.

Menyerahkan koridor Netzarim ke tangan milisi perlawanan setelah upaya berbulan-bulan, dinilai sebagai penyerahan ‘satu-satunya piala’ yang diperoleh IDF di Gaza.

Kesediaan menyerahkan koridor ini, secara taktis, justru bertentangan dengan target yang ditetapkan Israel, memberangus Hamas.

Hal itu lantaran kelompok milisi Palestina diyakini akan secara mudah melakukan re-grouping pasukan dan mengorganisir kekuatan baru.

Dengan demikian, usaha Israel membombardir Gaza dengan biaya yang sangat besar, akan berakhir sia-sia kecuali keunggulan semu atas kehancuran total di wilayah kantung Palestina tersebut.

Tamparan keras lain bagi Israel adalah niat mereka yang sudah ke ubun-ubun menginvasi Rafah, kemungkinan akan kembali tertunda atau bahkan batal demi memenuhi permintaan dan syarat Hamas.

Terlepas dari koar-koar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menyatakan invasi Rafah adalah keniscayaan -baik deal atau tidak negosiasi dengan Hamas, beberapa waktu belakangan muncul kabar kalau IDF tengah mempertimbangkan opsi serangan lain selain Rafah.

“Media Ibrani dalam laporannya mengatakan, Israel siap menarik diri sepenuhnya dari Koridor Netzarim, yang membagi Jalur Gaza menjadi dua bagian, sebagai bagian dari konsesi yang akan dibuat dalam kemungkinan kesepakatan dengan Hamas. Media yang sama menambahkan kalau tentara pertahanan Israel sedang mendiskusikan penerapan operasi terfokus di poros Philadelphia sebagai alternatif dari operasi besar di Rafah,” tulis Khaberni soal kemungkinan terpaksa tunduknya Israel oleh syarat dari Hamas.

Dewan Perang Israel dijadwalkan mengeluarkan keputusan mengenai kemungkinan kesepakatan dan pertukaran tahanan, serta operasi militer yang digaungkan Tel Aviv di Rafah, menurut sumber pemerintah Israel seusai pertemuan kemarin malam.

idf siap mundur dari koridor netzarim,harga mahal israel yang kembali tunduk pada syarat hamas

Menteri Luar Negeri AS Tony Blinken dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (AFP)

Tekad Netanyahu dan Tekanan AS

Pemenuhan syarat yang diajukan Hamas, bagi pemerintahan Netanyahu -yang disokong kelompok ultranasionalis- adalah kekalahan memalukan.

Partai-partai sayap kanan Israel terus mendorong pemerintahnya untuk mengabaikan semua tekanan internasional, termasuk dari Amerika Serikat (AS), dan terus melancarkan perang genosida di Gaza termasuk di Rafah.

Atas hal itu, Netanyahu memberi tahu Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken selama pertemuan mereka di Yerusalem kemarin lusa, kalau dia tidak akan menerima perjanjian kesepakatan pertukaran yang mencakup syarat pemberhentian Perang Gaza.

Menurut sumber tersebut, Netanyahu juga mengatakan, jika Hamas tidak mau menanggalkan syarat ini, maka tidak akan ada kesepakatan dan Israel akan langsung menyerang Rafah, Kota di Gaza Selatan yang menampung sekitar 1,5 juta pengungsi.

Kemarin, jaringan NBC Amerika mengutip Blinken yang mengatakan kalau proposal saat ini membuktikan bahwa Israel siap membuat konsesi untuk mencapai kesepakatan pertukaran.

Blinken menambahkan bahwa ada cara lain bagi Tel Aviv untuk melenyapkan sisa anggota Hamas di Rafah selain dengan operasi militer.

Sehari sebelumnya, menteri Amerika tersebut menganggap Hamas sebagai pihak yang bertanggung jawab atas belum tercapainya kesepakatan pertukaran tahanan.

Kepala departemen politik gerakan Hamas di luar negeri, Sami Abu Zuhri, menggambarkan pernyataan Blinken sebagai upaya untuk membebaskan pendudukan dari tuduhan selaku pihak yang mengulur-ulur tercapainya kesepakatan.

Media Mesir melaporkan, mengutip sumber tingkat tinggi Mesir, kalau ada kemajuan positif dalam negosiasi mengenai kesepakatan pertukaran tahanan dan gencatan senjata di Gaza.

Sementara itu, surat kabar Israel Today melaporkan kalau Netanyahu menghubungi para pemimpin badan keamanan Israel dalam upaya untuk mengurangi mandat yang diberikan kepada mereka dalam negosiasi tidak langsung dengan gerakan Hamas.

Surat kabar itu menambahkan bahwa seruan Netanyahu datang dari dua anggota dewan perang, Benny Gantz dan Gadi Eisenkot, dan setelah pertemuan dewan perang.

Dia melanjutkan bahwa sehari kemudian, Gantz mengungkap diskusi kelompoknya dengan Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, dan kepala Mossad David Barnea untuk memastikan bahwa tidak ada penyimpangan dari apa yang telah disepakati.

Insiden tersebut mencerminkan kurangnya kepercayaan yang ada dalam dewan perang antara Netanyahu di satu sisi dan Gantz serta Eisenkot di sisi lain.

idf siap mundur dari koridor netzarim,harga mahal israel yang kembali tunduk pada syarat hamas

Puluhan ribu warga Israel menggelar demo besar-besaran di Kaplan Square Tel Aviv. Ribuan orang kompak menyerukan kesepakatan pertukaran sandera dengan faksi-faksi Palestina di Gaza. (HO)

Anggap Netanyahu Gagal dan Hidup dalam Ilusi

Sementara itu, keluarga para tahanan Israel yang ditahan di Gaza kemarin pagi menutup poros vital Ayalon yang menghubungkan kota-kota besar Tel Aviv, dan menuntut kesepakatan untuk membebaskan putra-putra mereka, dan menganggap bahwa invasi ke Rafah berarti menelantarkan nyawa para tahanan. .

Ini berarti tekanan bertambah buat Perdana Menteri Israel yang seara beruntun menghadapi tuduhan dari dalam Dewan Perang, dari pihak oposisi, dan dari keluarga para tahanan, kalau Netanyahu hanya memberikan prioritas pada kepentingan politiknya dengan menunda penyelesaian kesepakatan untuk memulihkan para tahanan Israel di Gaza.

Dalam konteks ini, ketua partai “Israel Rumah Kita”, Avigdor Lieberman, mengatakan kalau Netanyahu gagal dan hidup dalam ilusi dengan berbicara tentang kemenangan mutlak di Gaza.

Dia menambahkan, Netanyahu justru membawa Israel ke dalam bencana terbesar sejak berdirinya negara tersebut.

“Dia menyerukan Netanyahu untuk fokus pada Israel, tentang bagaimana mengakhiri perang dan mengembalikan orang-orang yang dia gambarkan sebagai diculik,” menurut apa yang dilaporkan oleh surat kabar Yedioth Ahronoth.

Beberapa hari yang lalu, Kairo menyaksikan pembicaraan baru dalam upaya untuk memajukan negosiasi yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan yang mencakup gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara Israel dan gerakan Hamas.

Sementara Netanyahu bersikeras untuk melanjutkan perang setelah kemungkinan terjadinya pertukaran, gerakan Hamas bersikukuh mensyaratkan kalau perjanjian apa pun harus mengarah pada penghentian agresi Israel dan penarikan pasukan pendudukan dari Jalur Gaza.

November lalu, pertukaran tahanan terjadi antara Hamas dan Israel sebagai bagian dari gencatan senjata yang berlangsung beberapa minggu.

Sementara itu, pemimpin Hamas Suhail al-Hindi mengatakan bahwa gerakan tersebut akan memberikan tanggapannya dalam waktu dekat.

Al-Hindi menambahkan, gerakan tersebut masih menuntut gencatan senjata permanen dan penarikan tentara Israel dari Jalur Gaza.

Pemimpin Hamas melanjutkan, gerakan tersebut “terbuka untuk dialog apa pun dengan mediator, baik dari Mesir atau Qatar, dan kami juga terbuka untuk semua inisiatif dalam upaya mengakhiri perang terhadap rakyat Palestina, tetapi dalam kondisi yang sangat jelas dan tidak dapat diabaikan. “

Sementara itu, anggota biro politik Hamas dan anggota tim perunding, Zaher Jabareen, mengatakan bahwa “situasinya sensitif,” dan menekankan bahwa keputusan akhir belum diambil.

(oln/khbrn/ya/berbagai sumber/*)

OTHER NEWS

22 minutes ago

Consular assistance to be offered to Payne Haas’ father: Chalmers

23 minutes ago

Pint-Sized VinFast VF3 EV Lands Record Orders Despite Measly 130-Mile Range

23 minutes ago

Weather: London to be battered by heavy rain as thunderstorm warning issued for southwest England

23 minutes ago

Trump treks to Minnesota after trial off-day for son Barron’s high-school graduation in Florida

23 minutes ago

Round 11: Rabbitohs v Cowboys

23 minutes ago

Mandatory heat pumps abolished as farmers’ party takes net zero fight into heart of Dutch government

23 minutes ago

The highest-paid defensive backs coaches in college football: 2024 edition

24 minutes ago

Hall of Famer Dwyane Wade wants to ‘maximize each day' of his post-NBA career

25 minutes ago

Sorry President Biden, those inflation numbers totally suck

25 minutes ago

Talk about Lese Majeste - now the Sex Pistols' notorious God Save The Queen single cover is on display at Buckingham Palace... with Andy Warhol's depiction of the monarch, writes CATHERINE PEPINSTER

25 minutes ago

'Britain's kindest plumber' accused of faking stories about helping vulnerable people and pocketing £10,000 in donations complains to Ofcom over 'witch hunt' against him

25 minutes ago

The changing face of Jurgen Klopp: The glasses are gone and the beard is grey... but the toothy grin remains! How the outgoing Liverpool boss has changed over the years

25 minutes ago

Armed robbers steal millions of pounds of jewellery in brazen daylight raid on Harry Winston in Paris - the store made famous by Marilyn Monroe

25 minutes ago

Dabney Coleman, who starred in '9 to 5' and 'Tootsie', dies at 92

25 minutes ago

Mikey Madison On Being Cast In Sean Baker’s Mysterious Competition Title ‘Anora’: “I Was Floored” — Ones To Watch

25 minutes ago

Slovak prime minister in stable condition after surgery for gunshot wounds

28 minutes ago

Trim Alphabet, buy Microsoft: How major hedge funds invested in tech during the first quarter

28 minutes ago

These stocks, including Nvidia, are still cheap and compelling, Bank of America says

28 minutes ago

Trump-era tax cuts set to expire after 2025 — here's what you need to know

28 minutes ago

Need to ramp up India’s manufacturing capacity globally: Nirmala Sitharaman

28 minutes ago

Saudi Aramco signs deals with US companies to boost low-carbon strategy

28 minutes ago

Ontario reports first death from measles in over a decade

29 minutes ago

Xi Jinping's Uncharacteristic Display with Putin at Beijing Tea Gathering

29 minutes ago

Mum asks footy clubs to go vegan for post-game Barbeques

30 minutes ago

Under-pressure Xavi says he still has Barca's trust

31 minutes ago

A court in Slovakia says a suspect charged with attempting to assassinate Prime Minister Fico will remain in detention

31 minutes ago

This Star Trek Movie Has The Highest Rotten Tomatoes Score In The Franchise

32 minutes ago

Red Bull’s Imola nightmare continues with late crash in final practice

32 minutes ago

Siakam helps Pacers beat Knicks 116-103 in Game 6 to send NBA Eastern Conference semifinals to the limit

32 minutes ago

Mariners Game #45: 5/17/24, SEA at BAL

32 minutes ago

Ribeiro expecting fireworks from CAFCL final and fellow Brazilians

32 minutes ago

Fernando Alonso facing race against time for F1 qualifying after Imola practice crash

32 minutes ago

Phoenix is beating the rest of the country on inflation — on paper anyway

32 minutes ago

Britain's luckiest town! Homeowners in St Albans see property values soaring by nearly £300k in 20 years - but how much has YOUR home gone up by?

32 minutes ago

I spend up to £300 a month on hair and beauty... I don't care what critics say I know look pretty

32 minutes ago

Attacked on abortion pivot, Hogan says ‘we’ll see if voters believe me’

32 minutes ago

I worked with Michael Cohen and covered Donald Trump. Guess which man I trust

33 minutes ago

NBCU’s Donna Langley On Impact Of Possible Sony-Paramount Merger: “There Will Be Further Consolidation, It’s Sad” – Cannes

33 minutes ago

Xi and Putin: The marriage of convenience that is reshaping the world order

33 minutes ago

Parents debate over govt decision to ban Sex Ed for kids under nine

Kênh khám phá trải nghiệm của giới trẻ, thế giới du lịch