Film 13 Bom di Jakarta: Aksi yang Menghasilkan Ledakan Terbesar se-Indonesia

Film 13 Bom di Jakarta: Aksi yang Menghasilkan Ledakan Terbesar se-Indonesia

Boom! Dor! Beledags! Begitulah suasana mencekam di kota Jakarta akibat ledakan bom, perang menggunakan laras panjang, dan berbagai pergelutan. Ancaman terror ledakan bom tiada henti digumamkan, lantas bagaimanakah caranya untuk mengatasi terror bom yang sedang terjadi di Jakarta?

Film 13 Bom di Jakarta telah mencuri perhatian pecinta film sejak fase pra-produksi hingga perilisan teaser dan trailer. Sungguh mendapatkan perhatian yang tinggi, film dengan genre aksi-spionase yang terinspirasi dari kejadian nyata di Indoenesia ini diproduksi dengan tingkat realisme yang luar biasa, mengandalkan practical effect pada sebagian besar adegan aksinya. Aksi tembak-menembak dalam film ini melibatkan berbagai jenis senjata, mulai dari senjata laras panjang, pistol hingga senapan mesin dan bazoka (peluncur roket).

Sutradara Angga Dwimas Sasongko sang CEO dari Visinema Picture menjanjikan dan mengklaim film ini akan menjadi film action Indonesia terbesar di 2023. Visinema Pictures nampak sangat bersemangat untuk merobohkan batas-batas adegan film yang ada pada film-film sebelumnya. Guna menciptakan suasana ketegangan yang sungguh terasa bagi penonton, inilah momen untuk BOOM! yang begitu dinantikan oleh penonton.

Setelah keberhasilannya menyutradarai film Mencuri Raden Saleh pada tahun 2022, Angga Dwimas Sasongko kembali menunjukkan karya besarnya melalui film 13 Bom di Jakarta. Sutradara dan penulis ini juga mengungkapkan bahwa karyanya kali ini mendapat inspirasi dari tragedi pengeboman yang terjadi di Indonesia beberapa tahun kebelakang.

Dalam video teaser, kita bisa melihat Arok (diperankan oleh Rio Dewanto) menyerang truk uang menggunakan bazoka sehingga truk itu meledak dan terbalik. Adegan ledakan truk uang tersebut merupakan hasil ledakan langsung (practical effect) yang dilakukan oleh kru di lokasi syuting.

Selanjutnya dalam trailer yang dirilis beberapa hari lalu, terdapat adegan-adegan yang mengisyaratkan awal mula kekacauan di ibukota Jakarta. Badan Kontra Terorisme Indonesia mendapatkan pesan misterius dari pihak yang dicurigai sebagai teroris.

Sinopsis Film

Dalam cerita yang sangat menegangkan ini, Jakarta terperangkap dalam keadaan darurat yang sangat mencekam. Di bawah pimpinan tokoh Arok (Rio Dewanto), sebuah kelompok teroris dengan berani memutuskan untuk mengguncang ibukota dengan menempatkan 13 bom di seluruh penjuru kota Jakarta.

Ancaman mereka terasa sangat nyata dengan janji untuk meledakkan bom setiap 8 jam, kecuali jika tuntutan tebusan mereka dipenuhi. Situasinya semakin memanas, menciptakan ketegangan yang sulit dihindari dan memberikan kesan bahwa waktu itu berjalan semakin cepat tak terasa menuju ledakan besar yang tak dapat dihindarkan.

Badan Intelijen Negara (BIN), yang dikepalai oleh tokoh tegas Emil (Ganindra Bimo), dengan sigap membentuk tim agen rahasia yang dipilih dari yang terbaik. Langkah ini diambil sebagai respons langsung terhadap ancaman serius yang dihadapi oleh Jakarta. Dalam situasi yang membingungkan, curiga pun mulai merayap dan menyorot dua sosok, Oscar (Chicco Kurniawan) dan William (Ardhito Pramono), keduanya merupakan pengusaha muda berkecimpung dalam dunia mata uang digital.

Kecurigaan terhadap Oscar dan William bukan semata-mata karena kedudukan mereka yang menonjol, tetapi juga karena jejak digital dan transaksi keuangan kripto yang mencurigakan. Badan Intelijen Negara mulai membongkar potongan informasi dan merangkainya sedemikian rupa, menciptakan narasi yang mengindikasikan keterlibatan keduanya dalam rencana teror yang mengguncang ibukota. Sementara Jakarta merasakan getaran ketegangan, Oscar dan William mendapati diri mereka terperangkap dalam jaringan kesalahpahaman dan dugaan yang semakin mengakar.

Sementara itu, Arok (Rio Dewanto) pemimpin kelompok teroris, tak henti menyebarkan teror sambil mengancam akan meledakkan bom setiap 8 jam.  “Ada tiga belas bom yang sudah kami sebar di seantero kota Jakarta,” ucap teroris dalam video teaser tersebut. Para teroris ini mengancam akan meledakkan 13 bom setiap 8 jam sekali jika mereka tidak mendapatkan imbalan sesuai tuntutan. Selain ancaman bom begitu saja, ada peluru yang siap dicetarkan oleh para teroris melalui machine gun secara berisik yang artinya mereka akan tidak akan kenal ampun (no mercy).

Emil, bersama dengan tim agen rahasianya, mendapati diri mereka terperangkap dalam situasi yang semakin rumit dan penuh tantangan setelah munculnya kecurigaan tentang kemungkinan adanya penyusup di tengah-tengah mereka. Siapa sebenarnya penyusup ini? Apa motif di balik kehadirannya yang misterius di dalam tim?

Dalam ketidakpastian ini, setiap langkah yang diambil oleh Emil dan timnya menjadi langkah yang sangat berhati-hati. Mereka harus menjalankan tugas mereka dengan penuh kewaspadaan, sementara menelusuri benang merah kecurigaan yang semakin kompleks.

Dengan setiap detik yang berlalu, teka-teki ini semakin menguat, dan Emil bersama timnya harus memecahkan misteri ini sebelum waktu yang terbatas berakhir, dan ancaman bom semakin mendekat dan mengancam kehidupan di Jakarta.

Sangat menegangkan dan seru bukan? Film 13 Bom di Jakarta akan jadi film aksi di Indonesia yang menutup tahun 2023 ini yaitu dijadwalkan akan tayang di bioskop mulai 28 Desember 2023 mendatang.

List Pemeran Film 13 Bom di Jakarta

Sebagai sutradara, Angga Dwimas Sasongko telah bekerjasama dengan beberapa aktor terkemuka dalam film “13 Bom di Jakarta”. Para aktor ini sudah memiliki pengalaman yang luas dan menunjukkan kemampuan akting yang luar biasa.

Chicco Kurniawan sebagai Oscar

Ardhito Pramono sebagai William

Lutesha sebagai Agnes

Rio Dewanto sebagai Arok

Putri Ayudya sebagai Karin

Ganindra Bimo sebagai Emil

Niken Anjani sebagai Gita

Rukman Rosadi sebagai Damaskus

Muhammad Khan sebagai Waluyo

Andri Mashadi sebagai Fajar

Aksara Dena sebagai Malik