foto
TEMPO.CO, Jakarta – Menteri BUMN Erick Thohir dulu pernah memiliki Klub Serie A Italia Inter Milan. Tapi Erick bukan satu-satunya orang Indonesia yang punya klub sepak bola luar negeri. Hartono Bersaudara, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono, dua sosok dalam deretan orang terkaya di Indonesia ini juga mengantongi satu.
Adalah Como 1907, klub Serie B Italia, dibeli taipan Indonesia tersebut pada 2019, yang kala itu masih di kelas D. Lima tahun lalu, tepatnya 4 April 2019, duo Hartono melalui Grup Djarum mengambil alih Como dengan banderol sekitar 850 ribu Euro. Mereka juga melunasi utang klub sekitar 150 ribu Euro dalam aksi korporasi itu.
Kondisi keuangan klub yang tak sehat membuat harga jual klub tidak terlalu mahal. Grup Djarum melalui SENT Entertainment LTD lalu mengakuisisi mayoritas saham klub sepak bola seri 3 Italia itu. “Kita beli enggak sampai Rp 5 miliar. Istilahnya nebus di pegadaian,” kata Mirwan Suwarso, perwakilan Mola TV, salah satu usaha milik Djarum, kepada media Oktober 2019 silam.
Dilansir dari Laprovincia di Como, SENT Entertainment LTD merupakan perusahaan berbasis di London yang disokong penuh oleh Robert Budi Hartono dan Robert Wijaya Suwanto. Como 1907 dibeli dalam keadaan compang-camping. Manajemen klub sangat bermasalah dan memiliki banyak utang dengan pelbagai pihak.
Setelah mengakuisisi Como 1907, Grup Djarum berencana akan melakukan pengembangan sepak bola untuk usia muda melalui Garuda Select. Ini merupakan program akselerasi pengembangan usia muda hasil kolaborasi PSSI dengan Grup Djarum. Anak-anak yang terpilih dalam program dikirim berlatih langsung di Inggris.
“Tujuannya ini untuk rumah pelatihan Tim Garuda Select. Garuda Select enggak punya rumah di Inggris, sekarang mereka punya,” ujar Mirwan kepada media, saat itu.
Como 1907 difilmkan dalam bingkai dokumenter
Hari-hari pertama Como 1907 menjadi milik orang Indonesia ditayangkan pada acara dokumenter berjudul “Como 1907: The Real Story”. Film tiga seri yang diproduksi Mola TV dibuka dengan sajian pemandangan yang indah dari Como, kota wisata penting dalam 10 tahun terakhir di utara Italia. Danau indah, pegunungan, dan deretan tempat peristirahatan yang mengelilingi sebuah stadion sepak bola.
Dari sudut pandang di langit, kamera kemudian menurun menjelajahi stadion dari klub Como, yang pernah lama menghuni Seri A Liga Italia. Como menghasilkan beberapa pemain hebat, seperti Gianluca Zambrotta dan Marco Tardelli, pencetak gol kedua tim Italia ketika mengalahkan Jerman Barat pada final Piala Dunia 1982 di Spanyol.
Zambrotta berjalan menyusuri sudut-sudut dalam Stadion Como, yang tampak lapuk dimakan usia, dan berbicara tentang kenangannya semasa junior sampai awal karier senior di sana. ”Aku memiliki ikatan yang kuat dengan stadion ini. Aku memulainya pada tahun 1989, ketika aku masih kecil di tim junior,” kata Zambrotta.
Kehadiran Zambrotta pada seri pertama, bersama narasi Envrico Levrini, pakar kiprah sejarah klub Como 112 tahun, tentang klub yang dulu dikenal sebagai pabrik penghasil pemain hebat menegaskan kenapa tim ini layak dibeli Grup Djarum dari Indonesia sejak April 2019.
Sejarah bagus klub dan keindahan alamnya menuntun Michael Gandler yang ditugaskan oleh sebuah perusahaan yang ditunjuk Djarum untuk membenahi Como dari nol. Pria kelahiran New York, Amerika Serikat 1977, yang berasal dari keluarga imigran Uni Soviet, itu bertindak sebagai kepala eksekutif atau CEO Como.
“Aku seharusnya menjadi banker, pengacara, atau pengusaha real estate. Tapi, Anda setiap Minggu pergi ke stadion untuk menonton pekerjaan saya,” kata Gandler. Ia sejak kecil diajak ayahnya menonton sepak bola dan sebelum ke Como, ia menjadi manajer pemasaran dan pemasukan Inter Milan. “Ada sesuatu di sini yang sangat istimewa. Saat kau duduk di tribun stadion,” katanya di Como.
Sejak diakuisisi Djarum, Como berhasil promosi ke Serie C dan kini, dalam posisi kedua Serie B 2023/24 dengan 39 poin dari 21 pertandingan, mereka selangkah lagi meraih tiket promosi ke Serie A. Upaya jangka panjang duo Hartono terfokus pada peningkatan infrastruktur klub dan akademi sebelum langsung membidik pemain, membuktikan keberhasilan proyek ini. Mantan pemain AC Milan, Patrick Cutrone, menjadi faktor kunci dengan mencetak 9 gol di Serie B.
Pilihan Editor: 5 Tahun Bercokol Jadi Orang Terkaya di Indonesia, Hartono Bersaudara Disalip Prajogo Pangestu
News Related-
Nadzira Shafa Nyanyi Lagu Baru, Lirik Rakit Soundtrack Film 172 Days, Ceritakan Kisah Cintanya dengan Amer Azzikra
-
Cara Menukarkan Valas dan Informasi Kurs Dollar-Rupiah di BCA, Selasa (28/11)
-
Ganjar Disindir Halus Kepala Suku di Merauke soal Kondisi Jalan
-
BREAKING NEWS - Diduga Depresi,Pemuda di Kubu Raya Nekat Akhiri Hidup Dengan Cara Tak Wajar
-
Tertarik Ubah Avanza Jadi VW Kodok? Segini Biayanya
-
Bukan Gabung Barito,Sosok di Luar Dugaan Eks Persija Membelot ke Rival Dewa United,Anak Dewa Cek
-
Pesan Mahfud ke Anak Muda Aceh: Semua Akan Sukses karena RI Kaya, Jangan Hedon
-
Apakah Hantu Itu Nyata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
-
Rajin Beri Bonus dan Ajak Jalan-jalan,Bos Tak Menyangka Lihat Isi Grup WA Karyawan,Semua Dipecat
-
Pimpinan KPK Kaget Kasus Korupsi SYL Ternyata Sudah Dilaporkan Sejak 2020, 3 Tahun Dibiarkan Mangkrak
-
Isyarat Rasulullah Tentang Penaklukan Romawi dan Mesir
-
Istana Ingatkan Pasangan Anies-Muhaimin, Ada Kesepakatan Politik Terkait UU IKN
-
Anak Kiky Saputri Unboxing Bingkisan Ulang Tahun Ke-2 Rayyanza
-
Ragam Keris dan Senjata Pusaka di Museum Pusaka TMII