Cerita Zainal Arifin Ditawari Umrah Oleh Politisi Usai Dirty Vote Rilis

Pakar Hukum Tata Negara UGM, Zainal Arifin Mochtar, yang terlibat dalam film dokumenter ‘Dirty Vote’. Foto: Dok. Dokumentasi Dirty Vote untuk Pers

Ketua Departemen Hukum Tata Negara UGM Zainal Arifin Mochtar yang turut terlibat di film Dirty Vote mengaku dihubungi sejumlah politisi dari tim pemenangan pilpres paslon 01, 02 dan 03.

Zainal mengatakan, bahkan ada yang menawarinya untuk berangkat umrah. Tawaran itu berasal dari politisi pendukung paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran.

“Banyak yang kemudian politisi siapa pun ya mau 01, 02, bahkan ada 02 loh, politisi yang me-WA memuji filmnya bagus jadi saya enggak mengatakan, 02, 01, 03, itu semuanya ada politisi yang mengatakan WA saya filmnya bagus, bahkan ada yang bilang nanti kita tawarkan umrah untuk semua katanya gitu. Itu politisi 02, saya nggak usah sebut itu. Nanti kita tawarkan umrah kalau perlu buat semuanya, bintang filmnya. Nggak ada (nggak mau Uceng dkk),” kata Zainal Arifin saat mengisi kuliah umum Departemen Hukum Tata Negara UGM secara daring, Selasa (13/2)..

Zainal menegaskan pada para politisi tersebut bahwa mereka tak butuh pujian. Menurutnya, yang paling penting adalah konsistensi para politis dalam menjalankan pemerintahan yang baik.

“Kita mau adalah konsisten para politisi,” imbuh pria yang akrab disapa Uceng ini.

“Ketika mereka kritis, maka tolong ketika pemilu ini selesai kalau lah mereka kalah mereka mau berdiri bersama rakyat untuk menjadi oposisi. Jangan kemudian rakyat yang didorong-dorong kena getah lalu yang makan nangkanya mereka, kita nggak mau itu. Makanya tagihan tembakan kita itu kekuasaan dan kemudian ke partai politik,” tambahnya.

Uceng menyebut film ini lahir karena partai politik tak bekerja dengan baik dalam pendidikan politik.

“Maka kemudian salah satunya ya kenapa kemudian film ini lahir,” tandasnya.

Nobar Dirty Vote di UGM, Selasa (13/2/2024). Foto: Dok. Istimewa

Film dokumenter ‘Dirty Vote’ juga mengungkap kecurangan pemilu yang dilakukan level elite pemerintahan.

Dilihat di akun resminya di YouTube @DirtyVote, saat berita ini diunggah, film itu telah mendapat 7,3 juta views. Sedang di akun @PSHKIndonesia yang mendulang 7,4 juta views. Film ini beberapa hari juga menjadi trending topic Twitter.