Ilustrasi olahraga lari
KOMPAS.com – Lari menjadi salah satu olahraga yang digemari oleh berbagai kalangan masyarakat.
Untuk melakukannya seseorang tidak membutuhkan banyak peralatan namun tetap mendapatkan manfaat dari olahraga tersebut.
“Lari adalah latihan metabolik seluruh tubuh dan menahan beban, jadi manfaatnya sangat besar,” Andrew Slane, pelatih lari di Precision Run dan instruktur kebugaran kelompok Equinox di Variis.
Tapi apakah boleh berlari setiap hari? Kira-kira apa yang terjadi pada tubuh jika melakukannya setiap hari? Berikut beberapa di antaranya seperti dikutip dari Livestrong.
Otot tubuh bagian bawah lebih kuat
Berlari setiap hari bisa menguatkan otot tubuh bagian bawah karena dibutuhkan banyak otot untuk bisa berlari.
Spesialis kekuatan dan pengondisian bersertifikat Tony Ambler-Wright, CPT, CSCS mengatakan saat berlari, betis, paha depan dan bokong akan memastikan pinggul serta kaki tetap sejajar sambil menyerap gaya dan menyimpan energi elastis, yang berarti energi kinetik dan produksi gaya yang lebih besar.
Lalu, otot-otot yang membentuk betis (gastrocnemius dan soleus), bertanggung jawab untuk mengangkat tumit dan mendorong ke depan.
Termasuk tibialis anterior dan posterior di kaki bagian bawah, yang membantu mengontrol dan memperlambat hentakan kaki juga ditantang dan diperkuat dengan rutinitas lari yang teratur.
Meningkatkan kepadatan tulang dan kesehatan sendi
Berlari adalah aktivitas menahan beban yang membantu meningkatkan kepadatan dan kekuatan tulang.
Sehingga berlari dapat bermanfaat bagi penderita rheumatoid arthritis, membantu mencegah atau menunda osteoartritis dan osteoporosis karena memperkuat tulang dan otot di sekitar persendian.
Namun tentu saja, orang yang menderita radang sendiri harus berkonsultasi dengan ahli terlebih dahulu melakukan aktivitas fisik.
Membantu pernapasan
Berlari setiap hari akan membantu Anda mempelajari cara menggunakan napas dengan lebih efisien.
Itu semua berasal dari diafragma, otot utama yang mengontrol pernapasan yang berada di antara dada dan perut.
Tapi jika pernapasan diafragma diubah atau dikurang, otot-otot pernapasan sekunder akan lebih diandalkan sehingga menyebabkan pernapasan menjadi lebih dangkal dan berorientasi ke dada.
“Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan perubahan posisi tulang rusuk, bahu, leher, dan kepala, sehingga menimbulkan rasa sakit karena penggunaan otot-otot ini secara berlebihan,” terang Amber-Wright.
Meluangkan waktu untuk melakukan latihan yang memperkuat diafragma dan perut dapat membantu melatih otot-otot tersebut dan pada gilirannya meningkatkan kadar oksigen saat berlari.
Keseimbangan meningkat
Lari membutuhkan keseimbangan. Saat berlari, Anda menggunakan otot inti, punggung, dan kaku untuk tetap tegak. Dan otot-otot kaki bagian bawah mengontrol tendangan kaki yang penting untuk menjaga keseimbangan.
Jadi masuk akal jika berlari dapat membantu meningkatkan keseimbangan.
Jantung lebih kuat
Berlari adalah salah satu latihan kardio paling populer karena suatu alasan: Lari meningkatkan kekuatan dan efisiensi sistem kardiovaskular.
Tidak perlu berlari dalam waktu yang lama, berlari hanya 5 hingga 10 menit per hari dapat meningkatkan kesehatan dan umur panjang secara keseluruhan.
Namun jika Anda sudah siap berlari lebih lama, ahli merekomendasikan untuk menambah porsi sebanyak 10 persen saja setiap minggunya.
Jadi, jika Anda biasanya berlari selama 30 menit tiga hari dalam seminggu, Anda dapat memperpanjang durasi lari Anda menjadi 33 menit pada salah satu hari tersebut.
Risiko terluka
Meski otot dan sistem kardiorespirasi meningkat, namun berlari setiap hari dapat membuat Anda berisiko terluka.
Itu terjadi ketika Anda meningkatkan jarak tempuh setiap hari atau tidak melakukan pemanasan yang benar sebelum berlari.
Sehingga pemanasan adalah kunci dalam membantu mencegah cedera. Misalnya dahului dengan berjalan cepat selama beberapa menit untuk mengendurkan otot dan melancarkan aliran darah.
Performa tidak stabil
Berlari memang menjadi lebih mudah jika Anda semakin sering melakukannya.
Namun sama seperti jenis olahraga apa pun, berlari dengan jarak dan kecepatan yang sama setiap hari dapat menyebabkan stagnasi di mana Anda tidak dapat meningkatkan kecepatan atau menambah jarak tempuh.
Latihan berlebihan dan kelelahan
Sama seperti olahraga lain yang Anda lakukan hari demi hari tanpa variasi atau istirahat, berlari setiap hari dapat menyebabkan latihan berlebihan atau kelelahan.
Beberapa tandanya menurut American Council on Latihan (ACE) adalah kelelahan, kurang nafsu makan, penurunan performa atletik, sering sakit dan insomnia.
Jika merasa mengalaminya dan sudah berlari tanpa jeda selama berbulan-bulan, Anda mungkin perlu beristirahat dan fokus pada pemulihan.
Namun jika sudah mengenali tanda-tanda latihan berlebihan sejak dini, Anda bisa mencoba untuk meningkatkan semangat dengan mengambil istirahat satu hingga dua hari per minggu serta memperpendek waktu lari.
News Related-
Nadzira Shafa Nyanyi Lagu Baru, Lirik Rakit Soundtrack Film 172 Days, Ceritakan Kisah Cintanya dengan Amer Azzikra
-
Cara Menukarkan Valas dan Informasi Kurs Dollar-Rupiah di BCA, Selasa (28/11)
-
Ganjar Disindir Halus Kepala Suku di Merauke soal Kondisi Jalan
-
BREAKING NEWS - Diduga Depresi,Pemuda di Kubu Raya Nekat Akhiri Hidup Dengan Cara Tak Wajar
-
Tertarik Ubah Avanza Jadi VW Kodok? Segini Biayanya
-
Bukan Gabung Barito,Sosok di Luar Dugaan Eks Persija Membelot ke Rival Dewa United,Anak Dewa Cek
-
Pesan Mahfud ke Anak Muda Aceh: Semua Akan Sukses karena RI Kaya, Jangan Hedon
-
Apakah Hantu Itu Nyata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
-
Rajin Beri Bonus dan Ajak Jalan-jalan,Bos Tak Menyangka Lihat Isi Grup WA Karyawan,Semua Dipecat
-
Pimpinan KPK Kaget Kasus Korupsi SYL Ternyata Sudah Dilaporkan Sejak 2020, 3 Tahun Dibiarkan Mangkrak
-
Isyarat Rasulullah Tentang Penaklukan Romawi dan Mesir
-
Istana Ingatkan Pasangan Anies-Muhaimin, Ada Kesepakatan Politik Terkait UU IKN
-
Anak Kiky Saputri Unboxing Bingkisan Ulang Tahun Ke-2 Rayyanza
-
Ragam Keris dan Senjata Pusaka di Museum Pusaka TMII