Dipimpin ,Rubah Lapangan, Shin Tae-yong,Timnas Indonesia Berpotensi Permalukan Timnas Korea Selatan
TRIBUNBANYUMAS.COM – Pertemuan Timnas Indonesia U-23 dengan Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23 2024 bakal menjadi pertarungan dua pelatih legenda sepak bola Korea, Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong.
Pertemuan keduanya akan menjadi pertaruhan bagi Hwang Seon-hong untuk menjaga tradisi Korea Selatan lolos ke Olimpiade sejak 1984.
Sementara, bagi Shin Tae-yong, laga ini akan menjadi jalan meraih tiket Olimpiade untuk pertama kalinya bagi Indonesia.
Pertemuan keduanya pun mendapat sorotan dari media lokal korea, Edaily, Selasa (23/4/2024).
Bahkan, Edaily memprediksi, Indonesia dapat mempermalukan Korea Selatan lantaran strategi dan taktik yang bakal diracik Shin Tae-yong yang dijuluki sebagai ‘ruban lapangan’.
Seperti diketahui, Korea Selatan akan menghadapi Indonesia di perempat final Piala Asia U-23 2024, Kamis (25/4/2024) waktu Qatar atau Jumat (26/4/2024) dini hari WIB.
Pertandingan Indonesia vs Korea Selatan itu dijadwalkan berlangsung di Stadion Abdullah bin Khalifa.
Korea Selatan bakal bertemu Indonesia dengan predikat juara Grup B setelah mengalahkan Jepang, Senin (22/4/2024) malam WIB, dengan skor 1-0.
Gol tunggal Taeguk Warrior dipersembahkan Kim Min-woo lewat sundulannya di menit ke-30 babak kedua.
Dalam ulasannya, Edaily mengungkapkan, perjalanan Indonesia di penyisihan Grup A hingga melaju ke delapan besar, melampau ekspektasi.
Pasalnya, pada laga pertama melawan tuan rumah, Qatar, Indonesia mengalami kekalahan 0-2 dan harus kehilangan dua pemain yang diganjar kartu merah.
Namun, Indonesia membuat kejutan dengan menang 1-0 di game kedua melawan Australia, yang disebut tim teratas di Asia (meski Australia berada di belahan benua lain).
Kemudian, mengalahkan Yordania 4-1 di game ketiga sehingga menempatkan skuad Garuda di posisi runner-up Grup A.
Edaily mengungkapkan, Timnas Indonesia dianggap lemah bahkan di Asia Tenggara. Namun, skill tim Merah Putih melejit sejak ditangani pelatih Shin Tae-yong mulai 2020.
Hal ini terbukti dengan keberhasilan mereka menembus 16 besar Piala AFC dan kini mencapai babak final.
“Di bawah kepemimpinan pelatih Shin Tae-yong, tim melaju melalui babak penyisihan grup dan muncul sebagai tim sensasional,” tulis Edaily.
Pertempuran Senior-Junior
Menurut Edaily, pelatih Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong yang pernah bekerja sama di timnas di masa lalu juga merupakan senior dan junior di markas timnas.
Pelatih Hwang Seon-hong dua tahun lebih tua tetapi pelatih Shin Tae-yong mengambil alih kepemimpinan tim nasional Korea sebelum dia.
Pelatih Shin Tae-yong, yang memimpin tim nasional berdasarkan kelompok umur, menjabat sebagai pelatih resmi tim nasional A pada tahun 2017 dan berpartisipasi dalam Piala Dunia FIFA 2018 di Rusia.
Saat itu, mereka gagal melaju ke babak penyisihan grup dengan 1 kemenangan dan 2 kekalahan. Namun, mereka meraih ‘Keajaiban Kazan’ dengan mengalahkan Jerman, tim terkuat dunia saat itu.
Sementara, pelatih Hwang Seon-hong telah memimpin tim nasional berdasarkan kelompok umur sejak 2021.
Dan, setelah mantan pelatih Timnas Korea Selatan, Jurgen Klinsmann dipecat karena kinerja buruk di Piala Asia tahun ini, Hwang Seon-hong mengambil posisi ‘pelatih kepala sementara’ dan mengambil alih dari dua pertandingan tim nasional A bulan lalu.
Edaily mengatakan, laga perempat final ini merupakan laga yang sangat menegangkan bagi kedua pelatih.
Bagi pelatih Hwang Sun-hong, laga ini bertujuan membawa Korea Selatan bisa melaju ke Olimpiade untuk 10 kalinya secara berturut-turut.
“Jika Anda kehilangan tiket ke Paris, Anda akan menanggung aib karena gagal melaju ke Olimpiade untuk pertama kalinya dalam 40 tahun sejak Olimpiade Los Angeles (LA) tahun 1984,” tulis Edaily menggambarkan beban berat yang harus diemban Hwang Sun-hong.
“Jika dia kalah dari Indonesia yang lemah dan tersingkir, dia tidak punya pilihan selain mendapat stigma besar dalam karirnya sebagai pemimpin,” lanjut Edaily.
Di sisi lain, Indonesia dinilai tidak akan rugi apa-apa. Pencapaian sejauh ini merupakan pencapaian besar.
Terakhir kali sepak bola putra Indonesia berlaga di final Olimpiade adalah 68 tahun lalu, tepatnya di Melbourne Games 1956.
Jika lolos ke final olimpiade kali ini, akan menjadi berkah yang sangat besar bagi Indonesia.
Indonesia Berpotensi Permalukan Korea
Dalam hal kekuatan obyektif, Edaily menilai, Timnas Korea Selatan jauh lebih unggul.
Korea menunjukkan pertahanan stabilnya di penyisihan Grup B dengan tidak kebobolan satu gol pun, memenangkan tiga pertandingan berturut-turut melawan Uni Emirat Arab (UEA), China, dan Jepang di babak penyisihan grup.
Secara khusus, semangat tim yang meroket saat mereka menunjukkan kekuatan mental yang luar biasa dan mengalahkan Jepang.
Namun Edaily meminta Timnas Korea Selatan tidak lengah.
Indonesia yang dipimpin Shin Tae-yong menunjukkan kekuatan ofensif yang tangguh di turnamen ini.
Serangan balik yang tajam dilakukan dengan menggunakan striker dengan kecepatan yang baik.
“Indonesia tidak pernah lolos ke final Olimpiade, tapi sejarah akan dibuat.”
“Tujuan Indonesia bukan untuk melaju ke perempat final atau semifinal, tetapi untuk mengamankan satu tempat di final Olimpiade,” tulis Edaily mengutip pernyataan Shin Tae-yong.
Edaily mengatakan, pertemuan kedua timnas ini juga tidak akan mudah lantaran pelatih Shin Tae-yong mengetahui sepak bola dan pemain Korea lebih baik daripada orang lain.
Shin Tae-yong yang begitu piawai menggunakan strategi dan taktik hingga disebut sebagai ‘rubah lapangan’, dimungkinkan akan mempermalukan Korea dengan strategi baru yang tidak terduga. (*)