Prabowo dan Omon-omon yang Menjadi Trending Topik di X

prabowo dan omon-omon yang menjadi trending topik di x

Prabowo dan Omon-omon yang Menjadi Trending Topik di X

Mengingat keadaan dunia saat ini, tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa debat calon presiden pada hari Minggu 7 Januari ybl adalah salah satu debat pemilu yang penting, bahkan berdampak dalam siklus pemilu kita saat ini.

Di tengah berbagai krisis global, mulai dari persaingan geopolitik, meningkatnya proteksionisme dan nasionalisme hingga konflik bersenjata dan pemanasan global, para pemilih ingin mendengar apa yang ditawarkan ketiga calon presiden tsb untuk memperbaiki prospeknya.

Anies menyorot anggaran Kemenhan yang saat ini banyak dialokasikan untuk membeli alutsista bekas dari negara lain. Menurut dia hal tsb tidak produktif.

Prabowo lantas membalasnya dengan mengatakan Anies tak paham soal pertahanan. Sebab banyak negara yang juga membeli pesawat bekas, bahkan di zaman Soekarno pesawat tempur yang dipakai juga adalah barang bekas yang masih layak pakai dan usianya muda.

Lantas, Prabowo melontarkan ungkapan baru yang ramai dibahas di media sosial. Tak lain adalah ‘omon-omon’ yang merupakan plesetan dari ‘omong-omong’. Dalam konteks ini, Prabowo meminta Anies agar tak cuma ngomong doang.

Kalau bener masuk akal saya setuju, kalau “omon omon” ya kumaha atau bagaimana?

Omon-omon ini kemudian menjadi trending di X bahkan hingga hari ini sudah mencapai 28.000 cuitan. (Lihat: cnbcindonesia.com)

“Omon-omon” tak ada dalam KBBI. Orang lupa bahwa Prabowo pernah bertugas di Timtim semasa Indonesia, dimana orang Timtim sulit melafalkan “ng” dalam bahasa Indonesia, misalnya “bawang goreng” dibaca menjadi “bawan goren”, “Semarang” dibaca menjadi Semaran, begitu juga dengan “Omong-omong” dibaca menjadi Omon-omon.

Ini sungguh menarik bagi Netizen Indonesia, yang menganggap Prabowo telah menemukan kata baru dalam komunikasi politik di negeri ini, bahkan ada netizen yang memakai kata baru ini dalam konteks lain yang jenaka.

Pertukaran argumen antara Anies dan Prabowo, terutama terkait anggaran Kementerian Pertahanan yang dialokasikan untuk membeli alutsista bekas dari negara lain, membawa munculnya istilah baru “omon-omon” yang diucapkan oleh Prabowo.

Dalam term “omon-omon” saya pikir Prabowo terinspirasi dari pengalamannya semasa bertugas di Timor Timur, dimana pengucapan bahasa Indonesia disana salah satunya adalah kesulitan melafalkan “ng.”

Netizen Indonesia merespons dengan antusiasme terhadap istilah baru ini, menganggapnya sebagai temuan kreatif dalam komunikasi politik.

Sebagian netizen menggunakan “omon-omon” dalam konteks lain yang bersifat jenaka, menciptakan variasi dan memperluas penggunaannya di berbagai situasi.

Penggunaan istilah baru ini menunjukkan bagaimana perkembangan komunikasi politik dapat menciptakan tren di media sosial dan memberikan warna unik pada dinamika kampanye politik di Indonesia.

Benar bahwa Prabowo agak tersudut dalam perdebatan capres tadi malam, tapi bukan berarti ia kalah dalam perdebatan itu.

Bagaimanapun masalah belanja pertahanan tak bisa dijelaskan hanya poin-poinnya saja, sementara yang ditanyakan terkait anggaran milyaran rupiah, dan mekanisme yang berliku. Maka ia mengatakan Anies jangan hanya “omon-omon” saja.

Pernyataan Prabowo yang meminta Anies untuk tidak hanya “omon-omon” saja, dapat diartikan sebagai dorongan agar Anies tidak hanya berkomentar secara umum atau memberikan kritik tanpa memberikan solusi konkret atau pemahaman mendalam terhadap kompleksitas isu pertahanan dan anggaran.

Debat politik melibatkan berbagai faktor, termasuk kemampuan untuk menjelaskan ide dan kebijakan dengan jelas dan persuasif. Prabowo disini menekankan pentingnya mendekati isu-isu kompleks seperti anggaran pertahanan dengan lebih dari sekadar komentar umum.

Yang patut diacungi jempol kali ini adalah Ganjar Pranowo yang justeru memukul visi kedua capres saingannya pada bagian akhir perdebatan, yang mana ia membuka data tentang indeks kemiliteran negeri ini yang menurun drastis.

Kalau paslon no 2 tak bisa membantah data yang dipegangnya, silakan relawannya yang maju membantunya. Juga Ganjar memukul telak Anies dengan mengatakan ASEAN adalah forum yang sulit karena semuanya harus melalui konsensus bersama.

Maka kita ke depan ini harus bertahap mengubahnya menjadi lonjong dan tidak mesti bulat dalam mengambil keputusan ntah itu soal pengungsi Rohingya dll.

Apresiasi terhadap kemampuan Ganjar Pranowo dalam menghadapi debat dan membawa fakta-fakta serta argumen menjadi sesuatu yang berbeda dalam perdebatan itu.

Berbicara dengan data konkret, seperti indeks kemiliteran yang menurun, dapat memberikan dimensi objektif pada perdebatan. Pernyataannya mengenai Asean juga menunjukkan pemahaman mendalamnya terhadap dinamika politik regional.

Menyajikan data konkret dan berbicara berdasarkan fakta dapat memperkuat argumen seorang kandidat dan menarik perhatian pemilih yang mencari pemimpin yang informatif dan mampu membuat keputusan berdasarkan data yang akurat.

Sementara itu, memberikan saran untuk bertahap mengubah format pengambilan keputusan di Asean menunjukkan pemikiran strategis dan visi jangka panjang yang dapat menciptakan perubahan positif.

Tentu saja, evaluasi terhadap penampilan dan argumentasi kandidat dalam debat bersifat subjektif dan dapat bervariasi di antara pemirsa.

Namun, kemampuan Ganjar Pranowo untuk membawa data dan merumuskan solusi konstruktif dapat menjadi elemen penting dalam mendukung citra dan popularitasnya di mata pemilih.

“Omon-omon” ketiga kandidat sepertinya sepakat dengan pembukaan UUD 1945 bahwa penjajahan di atas muka bumi harus dihapuskan termasuk bagaimana agar Arab-Palestina merdeka.

Ini bukanlah redefinisi tentang persoalan Israel-Arab Palestina. Tapi persoalan yang sampai saat ini belum dimengerti oleh para pemimpin bangsa ini dari masa ke masa.

Arab-Palestina, asal tahu, sudah merdeka sejak 1988. Hanya karena Arab-Palestina belum menghapuskan hujatan abadinya agar Israel dihapuskan dari muka bumi ini.

Maka terror terus berkesinambungan disana. Inilah yang perlu diredefinikan dalam politik luar negeri Indonesia, bagaimana agar cara berpolitik kita tidak munafik yang katanya non-blok atau tidak berpihak kemanapun, tapi pada kenyataannya berpihak kepada Arab-Palestina tanpa mau tahu persoalan mendasarnya.

Isu Arab-Palestina memang telah lama menjadi topik yang kontroversial dalam politik luar negeri Indonesia. Posisi Indonesia terkait dengan konflik Israel-Arab Palestina sebagian besar didasarkan pada dukungan moral dan politik terhadap kemerdekaan Arab-Palestina serta kecaman terhadap tindakan Israel yang dianggap sebagai pelanggaran hak asasi manusia.

Sejak Deklarasi Kemerdekaan Arab-Palestina pada tahun 1988, Indonesia telah secara resmi mengakui negara Arab-Palestina dan memberikan dukungan politik untuk mendukung hak kemerdekaannya.

Sebagai negara non-blok, Indonesia secara formal memegang prinsip netralitas dan tidak berpihak kepada salah satu kubu konflik. Namun, dalam praktiknya, sikap Indonesia seringkali terlihat lebih pro Arab-Palestina.

Isu konflik Israel-Arab Palestina sangatlah kompleks dan melibatkan sejarah, agama, politik, dan masalah kemanusiaan.

Redefinisi atau pemahaman ulang terhadap pendekatan politik luar negeri Indonesia seyogyanya dapat melibatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang dinamika konflik tsb. Ketiga kandidat seharusnya meredefinisikannya sesuai perkembangan geopolitik dunia.

Akhirnya, debat capres masih tersisa dua perdebatan lagi, debat cawapres pada 14 Januari 2024 dan debat capres pada 4 Pebruari 2024, dan nyoblos siapa capres yang anda pilih pada 14 Pebruari 2024.

Joyogrand, Malang, Mon’, Jan’ 08, 2024.

OTHER NEWS

21 minutes ago

The Stock Market Has Been on a Hot Streak. Why Not Everyone Thinks It Can Last.

22 minutes ago

Pacers' Pascal Siakam leads team to Game 6 win vs. Knicks

22 minutes ago

TV tonight: Outlander’s Richard Rankin is the new Rebus

22 minutes ago

Massive wind sends rain sideways into Minute Maid Park in Texas

22 minutes ago

Discover the ultimate wellness and luxury experience with these atmospheric bathhouses in Australia

22 minutes ago

GTA 6 release date is autumn 2025 confirms Take-Two Interactive

22 minutes ago

Red-hot Mostert claims pole for opening Perth race

22 minutes ago

Brighton vs Manchester United: Prediction, kick-off time, TV, live stream, team news, h2h results, odds

22 minutes ago

State on alert after measles case reported

23 minutes ago

Fury vs Usyk LIVE: Start time, undercard, fight updates and results

24 minutes ago

Parents outraged over American 'chastity preacher' visiting Australia lecturing schoolkids about the virtues of virginity and modesty: 'Outdated'

24 minutes ago

‘Season two’ of Baby Reindeer may be seen in court

24 minutes ago

Heise scores 2 goals as Minnesota beats Toronto 4-1 to advance to PWHL finals

24 minutes ago

New Photos of Mount St. Helen's Eruption

24 minutes ago

Former churches converted into homes, holiday accommodation as places of worship are closed and sold

24 minutes ago

‘I asked what’s next for Rohit Sharma? He said…': MI head coach has immediate discussion on India captain's IPL future

24 minutes ago

F1 Imola GP: Leclerc quickest in FP2 as Verstappen slides to seventh

24 minutes ago

No matter who finishes higher, it will feel like Chelsea have had a better season than Tottenham

24 minutes ago

‘Bafflingly shallow’ or ‘staggeringly ambitious’? Francis Ford Coppola’s Megalopolis splits critics

24 minutes ago

‘We can’t let this go’: MPs demand review into Fujitsu’s secret military contracts

24 minutes ago

This was no ‘mea culpa’ from Ange. If anything, he doubled down

24 minutes ago

Why Britain is buckling under the weight of its £100bn obesity epidemic

24 minutes ago

Brianna was excited after thinking she'd done a deal to sell pre-loved clothes. Moments later she realised $4,000 had been stolen in a sophisticated scam

26 minutes ago

Hundreds of protesters march through Sydney’s CBD in support of Palestine

29 minutes ago

More Northern Lights soon as Sun storms strengthen

30 minutes ago

Jeremy Hunt accused of exaggerating Tories’ economic record

30 minutes ago

Putin visits China’s ‘Little Moscow’ as allies seek to cement economic ties – live

30 minutes ago

When will Steve Kerr leave the Golden State Warriors?

30 minutes ago

Thunder Coach Identifies Crack in Mavs' Armor They Desperately Need to Exploit

30 minutes ago

Kyle Filipowski Draft Update

31 minutes ago

Fundamental Films’ Mark Gao Talks New Strategy For Buying, Producing & Co-Productions: “China Market Is Just Looking For Something New”

31 minutes ago

Munster come from behind to secure eighth win on the bounce in United Rugby Championship

32 minutes ago

Customer-facing workers ‘should not have to work in fear’, Victorian premier says, announcing plans for tougher laws

32 minutes ago

Marlins 8, Mets 0: Consistently inconsistent

32 minutes ago

Mark Damon, B-movie heartthrob, spaghetti Western cowboy and later indie movie mogul – obituary

33 minutes ago

Man City eye English Premier League history as Arsenal dare to dream

33 minutes ago

Incoming Taiwan president Lai will pledge steady approach to relationship with China

36 minutes ago

Francis Ford Coppola ‘fears’ studios are paying debts, not making great movies

37 minutes ago

Fijians cruel Reds' Super Rugby Pacific home final bid

37 minutes ago

Anthony Davis Was "Not On Board" With Darvin Bam Leading Up To Lakers Firing

Kênh khám phá trải nghiệm của giới trẻ, thế giới du lịch