Hepro,Inovasi Baru untuk Pengobatan ISPA dan TBC

TRIBUNNEWS.COM – Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa polusi udara menjadi salah satu ancaman terbesar bagi dunia kesehatan dan iklim. Kurang lebih terdapat 2,4 miliar orang yang telah terdampak polusi udara pada tingkat yang membahayakan, bahkan telah sampai  menyebabkan kematian sebanyak 7 juta orang setiap tahunnya. Risiko kesehatan terkait dengan pernapasan pun semakin meningkat.

Dikutip dari laman kemkes.go.id, terdapat 10 penyakit yang memiliki kasus tertinggi per 100.000 penduduk di Indonesia. Dari jumlah tersebut, empat di antaranya adalah penyakit pernapasan.

Empat penyakit tersebut di antaranya adalah penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dengan 145 kasus dan 78.300 kematian, kanker paru dengan 18 kasus dan 28.600 kematian, pneumonia dengan 5.900 kasus dan 52.500 kematian, serta asma dengan 504 kasus dan 27.600 kematian.

Masalah pernapasan semakin menjadi perhatian belakangan ini. Masyarakat Indonesia, terutama yang berada di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dihebohkan dengan peningkatan kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Penyebab utamanya adalah kualitas udara di wilayah tersebut yang sudah melebihi standar keamanan yang ditetapkan oleh WHO.

ISPA dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia. Risiko terkena ISPA cenderung meningkat setelah seseorang berusia 24 tahun. Semakin bertambah usia seseorang, risiko terkena ISPA pun semakin meningkat.

Ketika mengalami ISPA, seseorang akan mengalami kesulitan bernapas karena infeksi akan menyerang saluran pernapasan. Kondisi ini pun dapat menjadi penghambat aktivitas bagi para penderitanya.

Di sisi lain, pengobatan ISPA yang efektif dan berkesinambungan juga masih jadi tantangan bagi sebagian orang karena terbatasnya akses kesehatan, biaya perawatan, dan ketidakpastian akan metode pengobatan konvensional.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, Hepro hadir sebagai solusi inovatif. Hepro mengombinasikan manfaat propolis trigona dengan bahan alami berkualitas tinggi lainnya untuk menghasilkan senyawa unggul, termasuk kombinasi senyawa antibakteri, antivirus, antiinflamasi, dan antioksidan.

Selain itu, Hepro juga bersifat imunomodulator yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan infeksi paru-paru penyebab ISPA, TBC, dan gangguan pernapasan lainnya. Hal ini penting mengingat perubahan cuaca yang terjadi belakangan dapat menyebabkan mikroorganisme, seperti bakteri, bermutasi dan menjadi semakin ganas hingga mengakibatkan turunnya imunitas.

Sebagai informasi, Hepro dihasilkan melalui proses formulasi yang tepat dan seimbang sesuai dengan cara pembuatan obat tradisional yang baik (CPOTB).

Obat herbal tersebut juga merupakan produk nutraceutical yang dihasilkan dari lebah tanpa sengat (stingless bee) asal Indonesia.

Hepro berasal dari bahan alami yang terjaga kualitasnya. Proses produksinya pun melalui tahapan yang ketat. Setiap tetes Hepro mengandung berbagai senyawa bioaktif yang berasal dari vegetasi hutan tropis Indonesia yang bersih dari polusi.

Tak hanya itu, Hepro juga dibuat oleh tenaga profesional dengan pengawasan mutu yang terstandar.

Hepro telah teruji klinis dan diakui sejumlah profesor hingga doktor Ahli Gizi Nasional, juga telah meraih sertifikat clinical of analysis (COA). Tak hanya itu, Hepro juga sudah teregistrasi di Badan POM RI dengan nomor POM TR 193636791 dan telah mengantongi sertifikat Halal LP-POM MUI dengan nomor 01121203220318.

Dengan demikian, Hepro diakui sebagai pilihan yang aman untuk dikonsumsi oleh segala kalangan, mulai dari anak-anak berusia 2 tahun hingga lansia.

Hepro bisa dipesan melalui Shopee. Kunjungi akun Instagram Hepro di @propolisheproofficial untuk mengetahui informasi lebih lanjut serta testimoni produk.