Gunung Everest Berbau Tidak Sedap Akibat Kotoran Manusia

gunung everest berbau tidak sedap akibat kotoran manusia

Ilustrasi trekking di Gunung Everest, Nepal.

KOMPAS.com – Gunung Everest dikabarkan mengeluarkan bau yang tidak sedap.

Biang keladi dari masalah itu adalah kotoran manusia yang menumpuk yang kemudian tentu saja mengakibatkan bau.

Hal tersebut membuat jengkel pihak berwenang setempat. Mereka pun kini menginstruksikan para pendaki agak membawa kembali kotoran mereka.

Masalah limbah

Mengutip IFL Science, Sabtu (10/2/2024) Komite Pengendalian Polusi Sagarmatha memperkirakan berton-ton kotoran manusia telah dibuang antara Kamp Satu dan Kamp Empat Gunung Everest.

Karena kondisi ekstrim pegunungan di dataran tinggi, sebagian besar limbah ini tidak terurai sepenuhnya dan dapat bertahan selama bertahun-tahun.

Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah kota pedesaan Pasang Lhamu–pemerintah daerah yang mengurus sebagian besar wilayah Everest, memerintahkan para pendaki untuk membeli kantong kotoran khusus di base camp, yang akan “diperiksa setelah mereka kembali”

Kantong tersebut akan mengandung bahan kimia yang membantu memadatkan kotoran manusia dan mengurangi baunya.

“Pegunungan kami mulai berbau busuk,” Mingma Sherpa, ketua kota pedesaan Pasang Lhamu.

“Kami mendapat keluhan kotoran manusia terlihat di bebatuan dan beberapa pendaki jatuh sakit. Ini tidak bisa diterima dan mengikis citra kami,” kata Mingma.

Masalah kotoran di Everest ini sebenarnya bukan permasalahan baru.

Pada tahun 2022, Nepal mengumumkan perlunya merelokasi base camp Everest karena perubahan iklim dan aktivitas manusia membuatnya tidak aman.

Seiring dengan pemanasan suhu yang mengganggu kestabilan kawasan es, kelompok lokal menjadi khawatir dengan banyaknya sampah, urin, dan kotoran manusia yang berserakan di kamp.

Relokasi kamp akhirnya dibatalkan, namun dampak aktivitas manusia terus bertambah.

Semua masalah itu dipicu oleh banyaknya orang yang berupaya mencapai puncak Everest saat ini.

Ekspedisi menjadi semakin mudah diakses dan populer selama dua dekade terakhir, menyebabkan gunung tersebut menjadi sangat penuh dengan pendaki.

Edmund Hillary dan Tenzing Norgay menjadi pendaki pertama yang menaklukkan Gunung Everest pada tahun 1953.

Hanya tujuh dekade kemudian, lebih dari 6.664 orang telah mendaki puncaknya dan lingkungan yang dulunya masih asli ini mulai merasakan tekanannya.

News Related

OTHER NEWS

Ketua TPN Minta Kampanye Ganjar-Mahfud Dipenuhi Lautan Manusia

Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Presiden, Arsjad Rasjid ditemui di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (1/10/2023) sesaat sebelum penutupan Rakernas IV PDI-P. JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) ... Read more »

Hasil Survei Terakhir Jelang Kampanye Capres 2024,Prabowo Unggul versi 5 Lembaga,Ganjar di LPI

TRIBUN-TIMUR.COM – Hasil survei terbaru lembaga survei calon presiden-wakil presiden RI jelang kampanye terbuka. Dari tujuh lembaga survei, dominan unggulkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. Ketiga pasangan calon presiden kini berebut elektabilitas ... Read more »

Pecahkan Banyak Rekor, Red Bull Harus Bayar Mahal Pendaftaran F1 2024

Tim yang bermarkas di Milton Keynes ini menampilkan salah satu performa paling dominan dalam sejarah F1 musim ini, dengan para pembalapnya memborong 21 kemenangan dari 22 balapan. Ia mengamankan kedua ... Read more »

PROMO Indomaret andamp Superindo Besok 29 November 2023: White Koffie Harga Khusus,Sensodyne Rp24.900

TRIBUN-BALI.COM – PROMO Indomaret & Superindo Besok 29 November 2023: White Koffie Harga Khusus, Sensodyne Rp24.900 Berikut ini adalah Katalog Promo Indomaret dan Superindo untuk besok hari Rabu, 29 November ... Read more »

Finsensius Mendrofa Masuk Tim Deputi Hukum TPN Ganjar - Mahfud, Begini Profilnya

Finsensius Mendrofa Masuk Tim Deputi Hukum TPN Ganjar – Mahfud, Begini Profilnya jpnn.com, JAKARTA – Pengacara Finsensius Mendrofa resmi ditunjuk menjadi Wakil Direktur Eksekutif Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) ... Read more »

Indosat Caplok 300.000 Pelanggan MNC Play

Ilustrasi MNC Play KOMPAS.com – Operator seluler Indosat Ooredoo Hutchison (IOH atau Indosat) menyelesaikan proses akuisisi pelanggan PT MNC Kabel Mediacom (MNC Play) pada Senin (27/11/2023). Ada sebanyak 300.000 pelanggan ... Read more »

Pelawak Srimulat Eko Londo Meninggal Dunia, Sempat Alami Kecelakaan

Pelawak Srimulat Eko Londo Meninggal Dunia, Sempat Alami Kecelakaan Kabar duka datang dari dunia hiburan Tanah Air, Bunda. Pelawak yang tergabung di Srimulat, Eko Londo meninggal dunia di usia 66 ... Read more »
Top List in the World