Saham BRPT Milik Prajogo Pangestu hingga PGEO Huni Top Losers Pekan Ini

Saham BRPT Milik Prajogo Pangestu hingga PGEO Huni Top Losers Pekan Ini

Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak 10 saham anjlok signifikan hingga masuk daftar top losers di tengah menguatnya indeks harga saham gabungan (IHSG) selama sepekan. Saham BRPT milik Prajogo Pangestu hingga saham PGEO masuk daftar saham terboncos.

Berdasarkan data RTI Businees, selama sepekan perdagangan, Saham PT Lovina Beach Brewery Tbk. (STRK) memuncaki daftar top losers sepekan dengan penurunan 53,03% ke level Rp140 per saham.

Di posisi berikutnya ada emiten teknologi PT Menn Teknologi Indonesia Tbk. (MENN), yang mencatatkan penurunan harga saham sebesar 26,47%, atau dari level Rp34 menuju Rp25 per saham selama sepekan.

Sementara itu, pada peringkat ketiga daftar top losers selama sepekan dihuni oleh emiten yang bergerak dalam industri pengemasan PT Mitra Pack Tbk. (PTMP) dengan penurunan saham 21,29% menuju posisi Rp159 per lembar.

Adapun saham milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) dan saham BUMN PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) masing-masing menghuni peringkat keempat dan kelima dalam daftar saham paling boncos, lewat penurunan harga saham sebanyak 15,45% ke level Rp985 dan 13,93% ke posisi Rp1.050 per saham.

Saham lainnya adalah PCAR yang ambles 13,85%, ke level Rp56 per saham, kemudian saham NAYZ, juga terkoreksi 12,50% ke posisi Rp21 per saham.

Berturut-turut, tiga saham terakhir yang masuk jajaran top losers sepekan yaitu SRAJ yang turun 11,31% ke posisi Rp298 per saham.

Dilanjutkan NATO di posisi ke-9 dengan ambles 11,11% ke level Rp176 per saham, dan terakhir, saham LEAD terkoreksi 10,61% persen ke level Rp59 per saham.

Berikut Daftar 10 Saham Paling Boncos Sepekan:

1. STRK: Rp124 (-53,03%)
2. MENN: Rp25 (-26,47%)
3. PTMP: Rp159 (-21,29%)
4. BRPT: Rp985 (-15,45%)
5. PGEO: Rp1.050 (-13,93%)
6. PCAR: Rp56 (-13,85%)
7. NAYZ: Rp21 (-12,50%)
8. SRAJ: Rp298 (-11,31%)
9. NATO: Rp176 (-11,11%)
10. LEAD: Rp59 (-10,61%)

Sementara itu, indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan periode 20 hingga 24 November 2023 meningkat 0,46% menjadi berada di posisi 7.009,631 dari 6.977,668 pada pekan lalu.

Kapitalisasi pasar saham pekan ini juga turut meningkat sebesar 0,17% menjadi Rp11,05 triliun dari Rp11,04 triliun pada pekan sebelumnya. Investor asing pada perdagangan akhir pekan kemarin (24/11) mencatatkan nilai jual bersih saham sebesar Rp943,48 miliar, dan sepanjang tahun 2023 investor asing telah mencatatkan nilai jual bersih saham sebesar Rp14,24 triliun.

Associate Director of Investment and Research Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan peluang bagi IHSG menembus rekor kapitalisasi pasar baru masih ada dan terbuka. Apalagi, lanjutnya, terdapat peluang window dressing dari perbaikan kinerja emiten-emiten di pasar modal.

“Bila menilik kinerja emiten yang membuat peluang window dressing itu ada. Tentu hal ini akan mendorong kapitalisasi pasar ke depannya,” kata Nico, dikutip Kamis (23/11/2023).

Dia melanjutkan, kondisi pasar di tahun depan didukung oleh sentimen positif khususnya secara global, dan didukung oleh pemilu yang aman dan kondusif, hal ini juga akan mendorong keyakinan bagi calon perusahaan tercatat untuk melantai yang bisa menaikkan kapitalisasi pasar IHSG.

Namun, kata Nico, beberapa IPO juga akan menunggu siapa pemimpin berikutnya. Oleh sebab itu, potensi bagi kapitalisasi pasar IHSG mencetak rekor baru tersebut masih ada, tetapi harus memperhatikan sentimen yang ada.