Bocoran 3 Orang Dekat Jokowi yang Berpotensi Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran,Ini Sosoknya
TRIBUNNEWSMAKER.COM – Berikut bocoran 3 orang dekat Presiden Jokowi yang berpotensi besar jadi menteri di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Seperti diketahui, Daftar calon menteri Kabinet Prabowo-Gibran beredar di media sosial.
Nama-nama yang terdapat dalam daftar itu disebutkan akan bertugas di era Presiden dan Wapres Prabowo-Gibran pada Oktober 2024 mendatang.
Wakil Komandan Penggalangan TKN, Cak Abdul Rohim mengungkap fakta baru soal daftar calon menteri tersebut.
Munculnya isu calon menteri itu membuat Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani beda pendapat.
Abdul Rohim meminta agar masyarakat dan pendukung Prabowo-Gibran tidak terbawa arus dengan informasi tersebut.
Ia tidak mau informasi susunan kaninet Prabowo-Gibran menjadi polemik dan menbuat resah.
Rohim memastikan, susun kabinet yang beredar di sosial media tidak jelas sumbernya.
Abdul Rohim menyatakan, sesuai pernyataan Ketua Harian Gerindra yang sekaligus sebagai Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco bahwa penyusunan kabinet Prabowo-Gibran dipastikan masih belum dimulai.
Bahkan komunikasi soal kaninet juga diakui Rohim madih dalam tahap kajian oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
3 orang dekat Jokowi yang berpotensi jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran (TribunWow)
“Akhir-akhir ini banyak sekali beredar susunan kabinet dengan berbagai macam versi, kepada masyarakat, terutama pendukung Prabowo-Gibran agar tidak merasa bingung, sebab tidak ada satupun versi yang benar,” kata Rohim, Senin (29/4/2024).
Rohim meminta para pendukung dan masyarakat untuk bersabar sampai Presiden-Wapres terpilih Prabowo-Gibran mengumumkan secara resmi.
Meski begitu, Rohim menanggapi informasi susunan menteri kabinet Prabowo yang beredar di sosial media sebagai aspirasi di pemerintahan selanjutnya.
Rohim menambahkan, yang terpenting saat ini adalah sama-sama berjuang untuk NKRI.
Dukungan bukan hanya di kabinet atau parlemen tapi memperbanyak kegiatan-kegiatan yang bermakna demi kemajuan bangsa.
“Kami (TKN) tegaskan susunan kabinet yang beredar di media sosial itu tidak benar dan belum pernah dikeluarkan Pak Prabowo dan timnya,” ucapnya.
Syarat Agar Terpilih Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani menjelaskan, pembicaraan terkait susunan kabinet pemerintahan di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sudah semakin intensif.
Sebab, kata Ahmad Muzani, putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang sengketa hasil pemilihan presiden (Pilpres) 2024 semakin dekat dibacakan atau lebih tepatnya pada 22 April 2024 mendatang.
“Saya kira, dengan makin dekatnya keputusan Mahkamah Konstitusi, pembicaraan tentang susunan kabinet dalam pemerintahan Prabowo-Gibran makin intensif.
Baik menteri-menteri yang berasal dari partai koalisi, ataupun menteri-menteri yang berasal dari berbagai macam profesi dan keahlian, termasuk daerah-daerah,” ujar Muzani saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (18/4/2024).
Muzani mengatakan, pada prinsipnya, menteri adalah pembantu presiden.
Oleh karena itu, katanya jika seseorang ingin menjadi menteri, maka ada syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam rangka membantu kerja presiden.
“Syarat untuk bisa menjadi menteri dalam kabinet Prabowo-Gibran adalah mereka orang yang mengetahui, memahami, dan menyetujui program presiden, baik yang dikampanyekan ataupun yang dibicarakan dalam debat (calon) presiden dan wakil presiden,” kata Muzani.
Menurut Muzani, memahami dan menyetujui program presiden dan wakil presiden adalah sebuah keharusan untuk bisa menjadi menteri kabinet Prabowo-Gibran.
Pasalnya, seorang menteri akan melaksanakan program kerja dari kebijakan presiden, dan bukan kebijakan menteri.
“Kebijakan menteri sebagai elaborasi atau penterjemahan dari kebijakan presiden.
Maka, sebagai sebuah syarat bahwa pembantu presiden harus menyetujui program presiden adalah sesuatu yang menjadi keharusan,” ujar Muzani.
Sebagaimana diketahui, Prabowo-Gibran memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) 2024 sebagaimana ketetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sesuai rekapitulasi perolehan suara.
Prabowo Bahas Calon Menteri di Kabinetnya
Sebelumnya Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengakui bahwa calon presiden (capres) pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 Prabowo Subianto mulai membahas secara informal formasi kabinet mendatang.
Namun, pembicaraan serius bakal dilakukan setelah putusan sengketa pemilihan presiden (Pilpres) 2025 di Mahkamah Konstitusi (MK).
“Kalau bicara-bicara informal, ya baru beberapa hari ini. Nanti bicara-bicara banyaknya setelah (putusan) MK,” kata Dasco saat ditemui di rumah pribadinya, Jalan Denpasar, Jakarta Selatan, Kamis (11/4/2024).
Ditemui terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, Prabowo tengah mengumpulkan berbagai masukan untuk formasi kabinetnya nanti.
Menurut Habiburokhman, formasi kabinet tersebut mulai dibahas di internal elite Gerindra.
“Ya pembicaraan ya sudah panjang kali lebar dibahas sama petinggi-petinggi kami,” ujar Habiburokhman.
“Keputusan nanti oleh Pak Prabowo. Pak Prabowo terus menerima masukan-masukan soal kabinet ini,” ujarnya lagi.
Di sisi lain, Habiburokhman mengatakan, Gerindra ingin proses rekonsiliasi berjalan cepat.
Hal itu disebut juga menjadi topik pembahasan antara Prabowo dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Kamis pagi.
“Salah satu dari komunikasi mereka kan bagaimana mengimplementasikan politik merangkul,” kata Habiburokhman.
Diketahui, Prabowo maju dalam Pilpres 2024 bersama calon wakil presidennya, Gibran Rakabuming Raka.
Pasangan ini diusung oleh sejumlah partai politik, yakni Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, Partai Gelora, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Garuda, dan Partai Bulan Bintang (PBB).
Terkait jatah kursi di kabinet mendatang, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sempat mengatakan ingin meminta 5 kursi.
Pasalnya, Golkar berperan besar dalam pemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
3 Sosok Menteri Jokowi lanjut di Prabowo
Tiga pembantu Presiden Jokowi dipemerintahan berpotensi jadi menteri di kabinet Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming.
Tiga orang itu adalah orang kepercayaan Jokowi dan memiliki rekam jejak yang beda-beda.
Nama itu muncul saat Prabowo – Gibran sebagai pemenang Pilpres 2024 sedang menyusun kabinet.
Kabinet Prabowo-Gibran masih menjadi isu jelang pelantikan Presiden pada Oktober 2024 mendatang.
Beberapa nama pun digadang mengisi pos kementerian tak terkecuali orang dekat Joko Widodo (Jokowi).
Apalagi sempat ada isu bahwa Jokowi ‘menitipkan’ beberapa nama calon menteri kepada Presiden pemenang Pilpres 2024.
Jokowi diusulkan PSI jadi Ketua Koalisi Partai pemerintahan Prabowo-Gibran dikritik PKS. (ist)
Lalu siapa sajakah orang dekat Jokowi yang berpotensi menjadi menteri di Kabinet Prabowo-Gibran?
1. Erick Thohir
Tidak berlebihan jika menyebut Erick Thohir sebagai orang dekat Jokowi.
Pasalnya pria yang kini menjadi Menteri BUMN itu pernah didapuk menjadi panitia pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.
Selain menjadi Menteri BUMN, Erick Thohir juga pernah ditunjuk Jokowi menjadi Menko Marinves ad interim.menjadi Menko Marinves ad interim.
Apalagi Erick juga memiliki kedekatan dengan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Ketua Umum PSSI itu pun sempat menyatakan secara resmi mendukung Prabowo di Pilpres 2024.
Erick Thohir merupakan pria kelahiran Jakarta, 30 Mei 1970.
Saat ini, ia menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Erick Thohir dilantik sebagai Menteri BUMN pada 23 Oktober 2019 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 113/P Tahun 2019 tentang Pembentukan Kementerian Negara dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024.
Selain itu, suami dari Elizabeth Tjandra ini dipercaya menjabat Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah/MES.
Sebelum di pemerintahan, Erick dikenal sebagai pengusaha yang memiliki passion di bidang media dan olahraga.
Ia juga dikenal sebagai pemimpin sekaligus pemilik sejumlah perusahaan media dan klub olahraga, serta terlibat aktif dalam pembinaan olahraga.
2. Bahlil Lahadalia
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dinilai juga sebagai orang dekat Jokowi yang potensial masuk dalam Kabinet Prabowo-Gibran.
Nama Bahlil sempat disorot usai munculnya isu penambahan masa jabatan presiden tiga periode dan penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Meski tak masuk dalam TKN Prabowo-Gibran, Bahlil kerap hadir di rumah pemenangan paslon nomor urut 2 tersebut.
Bahkan saat debat Capres maupun Cawapres Bahlil kerap menemani Prabowo-Gibran.
Bahlil Lahadalia sejak awal turut membentuk tim simpul relawan untuk mendukung paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran.
“Saya membentuk tim relawan, kewajiban saya, dan saya lakukan itu di luar jam dinas,” ujarnya usai rapat internal bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (27/11/2023).
3. Maruarar Sirait
Sosok ‘orang dekat’ Jokowi yang berpotensi menjadi menteri Kabinet Prabowo-Gibran tak salah jika menyebut nama Maruarar Sirait.
Loyalitas pria yang akrab disapa Ara terhadap Jokowi pun tidak diragukan.
Ara rela meninggalkan PDIP demi mengikuti langkah politik Jokowi.
Hengkang dari PDIP, Ara pun leluasa mengampanyekan Prabowo-Gibran saat masa kampanye lalu.
Bahkan ia juga menyiapkan sejumlah relawan di berbagai daerah Indonesia yang disebut Sahabat Bang Ara untuk memenangkan Prabowo-Gibran.
Bang Ara merupakan politikus yang lahir di Medan pada 23 Desember 1969.
Ia merupakan anak dari pasangan Suami Istri Sabam Sirait dan Sondang Boru Sidabutar.
Maruarar Sirait yang lahir di Medan ini ternyata besar di Jakarta.
Ia menghabiskan masa sekolah sejak SD sampai SMA di Jakarta.
Semasa kuliah, Ara dikenal sebagai mahasiswa yang aktif berorganisasi.
Ia aktif di Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dan mengasah kemampuan berpolitiknya di sana.
Ara juga aktif sebagai anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) Unpar.
Pada 2004, Ara maju sebagai calon anggota DPR RI melalui partai bergambar banteng itu.
Ia kemudian dipercaya menjadi anggota Komisi XI DPR RI Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Perbankan hingga 2009.
Periode berikutnya, ia kembali maju sebagai caleg DPR RI dan berhasil lolos ke senayan untuk periode 2009 – 2014 dan 2014 – 2019.
Selain aktif sebagai anggota legislatif, Ara juga sempat ditunjuk menjadi Steering Committee (SC) Piala Presiden tahun 2016, 2017, dan 2018.
Sebagai informasi, di era pemerintahan Presiden Jokowi, Ara mendukung RUU Pengampunan Pajak atau Tax Amnesty dengan berbagai catatan.