Bacaan Doa Agar Terhindar dari Bencana Alam Banjir hingga Longsor,Kenali Juga 3 Penyebab Musibah
TRIBUN-TIMUR.COM – Beberapa daerah di Sulawesi Selatan dilanda bencana alam banjir, longsor dan angin kencang.
Bencana alam yang terjadi akhir-akhir ini membuat para korban trauma.
Bencana alam terparah adalah Enrekang, Wajo, Sidrap hingga Luwu.
Dataran rendah seperti Wajo dan Sidrap dilanda banjir dan angin.
Sementara Luwu dan Enrekang dilanda tanah longsor.
Bencana alam di Kecamatan Latimojong, Luwu menjadi pusat perhatian Kapolda Sulsel, Irjen Andi Rian.
Andi Rian turun langsung evakuasi korban longsor dengan menggunakan helikopter.
Berbagai bencana alam terjadi di Tanah Air, mulai dari gempa bumi, tanah longsor, banjir, air laut pasang hingga gunung meletus.
Untuk menghindari terjadi musibah dan bencana hendaknya kita benar-benar memahami bahwa sebab turunnya musibah dan bencana akibat kesyirikan dan kemaksiatan yang dilakukan oleh manusia.
Tidaknya kita melakukan muhasabah dan segera kembali kepada Allah serta menghentikan kesyirikan dan kemaksiatan.
Allah Ta’ala berfirman,
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalahdisebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (Asy Syura: 30).
Bisa jadi Allah kirimkan bencana dan musibah kepada manusia agar manusia takut kepada Allah dan agar kaum muslimin kembali kepada Allah dan menghentian kesyirikan dan maksiat.
Allah berfirman,
وَمَا نُرْسِلُ بِالْآيَاتِ إِلَّا تَخْوِيفًا
“Tidaklah Kami mengirim tanda-tanda kekuasaan Kami kecuali untuk menakut-nakuti“. (Al-Isra’ : 59)
Selain bertawakal atau berserah diri kepada Allah, maka kita harus membentengi diri kita dengan berdoa.
Berikut doa yang dapat kita lafazkan agar terhindar dari bencana alam.
Doa saat hujan deras menurut HR. Bukhari
Silahkan membaca doa agar tidak banjir di bawah ini agar tetap merasa aman dan dapat terhindar dari banjir.
“Allahumma haawalaina wa laa ‘alaina. Allahumma ‘alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.”
Arti: “Ya Allah, turunkan lah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkan lah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan.”
Mengapa terjadi bencana alam?
Berdasarkan buku Disaster Education, 2011, bencana alam adalah peristiwa alam yang luar biasa, tidak terduga, dan seringkali menyebabkan kerusakan.
Contohnya gempa bumi, letusan gunung berapi, badai tropis, banjir, tanah longsor, tsunami, dan sebagainya.
Ada banyak sekali dampak bencana alam. Bisa dalam bentuk kerugian jiwa, kerusakan fisik terhadap infrastruktur, hilangnya sumber daya alam, dan dampak psikologis pada masyarakat yang menjadi korban bencana tersebut.
Mengapa terjadi bencana alam?
Bencana alam dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dan seringkali merupakan hasil dari kombinasi beberapa faktor. Berikut adalah tiga faktor utama yang menjadi alasan terjadinya bencana alam.
1. Faktor Geologi
Faktor geologi merupakan berbagai kejadian atau proses yang terjadi di dalam kerak bumi.
Misalnya adanya pergeseran lempeng tektonik di dalam kerak bumi.
Pergeseran ini dapat menyebabkan pelepasan energi besar yang menyebabkan getaran dan pergerakan tanah.
2. Meteorologi (Iklim dan Cuaca)
Faktor meteorologi kondisi dan fenomena perubahan iklim dan cuaca yang dapat menyebabkan peristiwa ekstrem.
Beberapa contoh bencana alam yang berkaitan dengan faktor meteorologi meliputi badai tropis (topan, taifun, siklon), banjir, tornado, gelombang panas, badai salju, dan badai es.
3. Faktor Lingkungan Manusia
Selain faktor alami, ada juga faktor buatan yang bisa menyebabkan terjadinya bencana alam.
Faktor buatan ini biasanya adalah akibat dari adanya tindakan tertentu yang dilakukan oleh manusia.
Contohnya, penggundulan hutan yang tidak terkendali dapat meningkatkan risiko tanah longsor dan banjir.
Pembangunan kota yang tidak terencana juga dapat menyebabkan kerugian ekologis dan meningkatkan kerentanan terhadap bencana.
Penting untuk dipahami bahwa bencana alam seringkali melibatkan interaksi antara faktor-faktor tersebut.
Misalnya, gempa bumi dapat memicu tsunami, atau banjir dapat dipicu oleh badai tropis.
Mengetahui mengapa terjadi ebncana alam dapat memaksi malkan sistem peringatan dini dan upaya mitigasi.
Khususnya ntuk menghadapi dan mengurangi dampak bencana alam bagi kehidupan. (*)