Antrean panjang truk angkutan kelapa sawit yang memakan badan jalan sebabkan kemacetan panjang hingga 2 kilometer terjadi di jalur lintas barat yang digunakan arus mudik tepatnya Desa Air Teras, Kecamatan Seluma Timur, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, sejak pukul 14.00 WIB, Rabu (27/4/2022).
JAKARTA, KOMPAS.com – Surat Keputusan Bersama (SKB) sudah diteken oleh Kementerian Perhubungan, Korlantas Polri, dan Kementerian PUPR. SKB ini berisikan tentang pembatasan angkutan barang di jalan tol dan jalan non tol.
Disebutkan bahwa kendaraan angkutan barang yang diberlakukan pembatasan antara lain mobil barang dengan berat lebih dari 14.000 kg, mobil barang dengan sumbu tiga atau lebih.
Kemudian mobil barang dengan kereta tempelan, kereta gandengan, serta mobil barang yang mengangkut hasil galian, hasil tambang, dan bahan bangunan.
“Pembatasan ini dilakukan untuk meningkatkan kelancaran lalu lintas selama libur Nataru mengingat jumlah volume kendaraan diprediksi akan bertambah, baik di jalan tol maupun non tol,” ujar Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno, dalam keterangan resminya.
Khusus untuk kendaraan yang mengangkut BBM atau BBG, hantaran uang, hewan, pakan ternak, pupuk, dan barang pokok, masih diperbolehkan untuk melintas alias kebal dari sistem pembatasan ini.
Tapi, kendaraan tersebut harus dilengkapi dengan surat muatan. Selain itu, ada juga beberapa ketentuan, yakni diterbitkan oleh pemilik barang yang diangkut, surat muatan yang berisi keterangan jenis barang, tujuan, dan nama serta alamat pemilik barang. Terakhir, ditempelkan pada kaca depan sebelah kiri angkutan barang.
Berikut ini ruas jalan tol yang dibatasi:
1. Lampung dan Sumatera Selatan: Bakauheni-Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung.
2. DKI Jakarta – Banten: Jakarta – Tangerang- Merak.
3. DKI Jakarta:
a) Prof. DR. Ir. Sedyatmo;
b) Jakarta Outer Ring Road (JORR); dan
c) Dalam Kota Jakarta.
4. DKI Jakarta dan Jawa Barat:
a) Jakarta – Bogor – Ciawi – Cigombong;
b) Cigombong – Cibadak;
c) Bekasi – Cawang – Kampung Melayu; dan
d) Jakarta – Cikampek.
5. Jawa Barat:
a) Cikampek – Purwakarta – Padalarang – Cileunyi;
b) Cikampek – Palimanan – Kanci – Pejagan;
c) Jakarta – Cikampek II Selatan (Fungsional);
d) Cileunyi – Cimalaka; dan
e) Cimalaka – Dawuan;
6. Jawa Tengah:
a) Pejagan – Pemalang – Batang – Semarang;
b) Krapyak – Jatingaleh, (Semarang);
c) Jatingaleh – Srondol, (Semarang);
d) Jatingaleh – Muktiharjo, (Semarang);
e) Semarang – Solo – Ngawi;
f) Semarang – Demak; dan
g) Jogja – Solo (Fungsional).
7. Jawa Timur:
a) Ngawi-Kertosono – Mojokerto – Surabaya – Gempol- Pasuruan – Probolinggo;
b) Surabaya – Gresik; dan
c) Pandaan – Malang.
Berikut ruas jalan non tol yang berlaku pembatasan:
1. Sumatera Utara:
a. Medan – Berastagi; dan
b. Pematang Siantar – Parapat Simalungun – Porsea.
2. Jambi dan Sumatera Barat:
a. Jambi – Sarolangun – Padang;
b. Jambi – Tebo – Padang;
c. Jambi – Sengeti – Padang; dan
d. Padang – Bukit Tinggi.
3. Jambi – Sumatera Selatan – Lampung: Jambi – Palembang – Lampung.
4. DKI Jakarta – Banten: Jakarta – Tangerang – Serang- Cilegon – Merak.
5. Banten:
a. Merak – Cilegon – Lingkar Selatan Cilegon – Anyer -Labuhan;
b. Jalan Raya Merdeka – Jalan Raya Gatot Subroto;
c. Serang – Pandeglang – Labuhan.
6. DKI Jakarta – Jawa Barat: Jakarta – Bekasi -Cikampek – Pamanukan – Cirebon.
7. Jawa Barat:
a. Bandung – Nagreg – Tasikmalaya – Ciamis – Banjar;
b. Bandung – Sumedang – Majalengka; dan
c. Bogor – Ciawi – Sukabumi – Cianjur.
8. Jawa Barat – Jawa Tengah: Cirebon – Brebes.
9. Jawa Tengah:
a. Solo – Klaten – Yogyakarta;
b. Brebes – Tegal – Pemalang – Pekalongan – Batang -Kendal – Semarang – Demak;
c. Bawen – Magelang – Yogyakarta; dan
d. Tegal – Purwokerto.
10. Jawa Tengah – Jawa Timur: Solo – Ngawi.
11. Yogyakarta:
a. Jogja – Wates;
b. Jogja – Sleman – Magelang;
c. Jogja – Wonosari; dan
d. Jalur Jalan Lintas Selatan (jalan Daendeles).
12. Jawa Timur:
a. Pandaan – Malang;
b. Probolinggo – Lumajang;
c. Madiun – Caruban – Jombang; dan
d. Banyuwangi – Jember.
13. Bali: Denpasar – Gilimanuk.
News Related-
Nadzira Shafa Nyanyi Lagu Baru, Lirik Rakit Soundtrack Film 172 Days, Ceritakan Kisah Cintanya dengan Amer Azzikra
-
Cara Menukarkan Valas dan Informasi Kurs Dollar-Rupiah di BCA, Selasa (28/11)
-
Ganjar Disindir Halus Kepala Suku di Merauke soal Kondisi Jalan
-
BREAKING NEWS - Diduga Depresi,Pemuda di Kubu Raya Nekat Akhiri Hidup Dengan Cara Tak Wajar
-
Tertarik Ubah Avanza Jadi VW Kodok? Segini Biayanya
-
Bukan Gabung Barito,Sosok di Luar Dugaan Eks Persija Membelot ke Rival Dewa United,Anak Dewa Cek
-
Pesan Mahfud ke Anak Muda Aceh: Semua Akan Sukses karena RI Kaya, Jangan Hedon
-
Apakah Hantu Itu Nyata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
-
Rajin Beri Bonus dan Ajak Jalan-jalan,Bos Tak Menyangka Lihat Isi Grup WA Karyawan,Semua Dipecat
-
Pimpinan KPK Kaget Kasus Korupsi SYL Ternyata Sudah Dilaporkan Sejak 2020, 3 Tahun Dibiarkan Mangkrak
-
Isyarat Rasulullah Tentang Penaklukan Romawi dan Mesir
-
Istana Ingatkan Pasangan Anies-Muhaimin, Ada Kesepakatan Politik Terkait UU IKN
-
Anak Kiky Saputri Unboxing Bingkisan Ulang Tahun Ke-2 Rayyanza
-
Ragam Keris dan Senjata Pusaka di Museum Pusaka TMII