AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah
Foto yang diambil pada 6 Mei 2024 menunjukkan asap mengepul menyusul pengeboman di timur Rafah di Jalur Gaza selatan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borell pada tanggal 6 Mei mengutuk perintah Israel agar warga Palestina yang tinggal di Rafah timur meninggalkan kota Gaza menjelang serangan darat yang diperkirakan akan terjadi.
WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Amerika Serikat disebut telah menghentikan sementara pengiriman bom ke Israel.
Hal itu terjadi setelah negara yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu itu gagal mengatasi kekhawatiran AS atas rencananya untuk menginvasi Kota Rafah di Gaza selatan.
“Kami telah menghentikan sebuah pengiriman senjata pekan lalu. Terdiri dari 1.800 bom seberat 2.000 pon (907 kg) dan 1.700 bom seberat 500 pon (226 kg),” kata pejabat senior Pemerintahan Biden yang tidak mau disebutkan namanya, sebagaimana dilansir Kantor berita AFP.
Sebelumnya, sejumlah anggota DPR dan Senat dari Partai Demokrat AS sempat mendesak Presiden Joe Biden untuk mempertimbangkan penghentian penjualan senjata ke Israel jika negara itu tidak mengubah perilaku perangnya melawan Hamas.
Kehadiran sebuah surat yang ditandatangani oleh 88 anggota Kongres dari Partai Demokrat pada Jumat (3/5/2024) dan dikirim ke Gedung Putih telah meningkatkan tekanan pada Biden untuk mengambil sikap yang lebih tegas terhadap Israel, sekutu setia AS.
Para anggota parlemen tersebut menyuarakan keprihatinan serius terkait perilaku pemerintah Israel dalam perang di Gaza yang berkaitan dengan penahanan bantuan kemanusiaan yang disengaja.
“Pembatasan Israel terhadap pengiriman bantuan kemanusiaan yang didukung oleh AS di Gaza telah berkontribusi pada bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata surat itu.
Para anggota parlemen mendesak Biden untuk menjelaskan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa setiap halangan terhadap pengiriman bantuan ke Gaza dapat mempertaruhkan kelayakannya untuk mendapatkan bantuan keamanan ofensif lebih lanjut dari Amerika Serikat.
Surat tersebut mengatakan bahwa penghentian pendanaan AS tidak boleh mencakup sistem pertahanan rudal seperti Iron Dome.
“Kami terus mendukung dengan kuat penyediaan dana pertahanan yang menyelamatkan nyawa bagi Israel,” kata surat itu.
Mereka yang menandatangani surat tersebut termasuk anggota Partai Demokrat di Komite Angkatan Bersenjata DPR dan Komite Urusan Luar Negeri.