Argentina Surplus APBN untuk Kali Pertama dalam 16 Tahun
Javier Milei saat masih menjadi calon presiden Argentina dan merayakan kemenangannya di markas partainya, Minggu (19/11/2023).
BUENOS AIRES, KOMPAS.com – Argentina mencatatkan surplus anggaran triwulan untuk kali pertama dalam 18 tahun sejak 2008.
Presiden baru Argentina yaitu Javier Milei yang melakukan penghematan belanja memujinya sebagai pencapaian bersejarah.
Pada kuartal pertama 2024, negara Amerika Selatan ini mencatat surplus Anggaran Pengeluaran Belanja Negara (APBN) sekitar 275 miliar peso (Rp 5 triliun), kata Milei kepada stasiun tv nasional pada Senin (22/4/2024) malam.
Angka tersebut adalah surplus 0,2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
“Ini kuartal pertama dengan surplus finansial sejak 2008,” kata Milei, mengacu pada tahun pertama saingannya dari sayap kiri, Cristina Kirchner, menjabat sebagai presiden.
Milei, yang mulai menjabat pada Desember 2023, membanggakannya sebagai prestasi bersejarah yang penting dalam skala global.
“Jika negara tidak membelanjakan lebih dari yang dikumpulkannya dan tidak mengeluarkan (uang), maka tidak akan terjadi inflasi. Ini bukan keajaiban,” lanjut Milei, yang menyebut dirinya sebagai anarko-kapitalis, dikutip dari kantor berita AFP.
Milei memenangi pemilu Argentina pada November 2023 dan berjanji mengurangi defisit hingga nol.
Target itu lebih ambisius daripada syarat Dana Moneter Internasional (IMF), yang meminjamkan 44 miliar dollar AS (Rp 710,55 triliun) kepada Argentina.
Untuk mencapai target itu, ia menerapkan program penghematan yang membuat pemerintah memangkas subsidi bahan bakar dan energi transportasi, meskipun inflasi tahunan mencapai 290 persen tahun-ke-tahun.
Tingkat kemiskinan mencapai 60 persen dan para pekerja kehilangan seperlima dari dari daya beli mereka.
Sementara itu, ribuan pegawai negeri kehilangan pekerjaan.
“Jangan mengharapkan jalan keluar melalui belanja publik,” Milei memperingatkan pada Senin.
Para mahasiswa universitas yang didukung serikat pekerja dan partai oposisi pada Selasa (23/4/2024) berdemonstrasi memprotes pemotongan dana untuk pendidikan tinggi, penelitian, dan ilmu pengetahuan oleh presiden baru ini.
Sejumlah universitas menyatakan darurat anggaran setelah pemerintah menyetujui dana 2024 sama dengan 2023, meskipun inflasi mendekati 300 persen dan kenaikan biaya energi hampir 500 persen.
“Dengan jumlah dana yang mereka berikan kepada kami, kami hanya bisa beroperasi antara dua sampai tiga bulan lagi,” kata Rektor Universitas Buenos Aires (UBA), Ricardo Gelpi.