Apakah realistis pemerintah berharap ada pabrik iPhone di Indonesia?

Setelah Presiden Joko Widodo bertemu CEO Apple, Tim Cook, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (17/4), pemerintah mengeklaim kedua belah pihak telah sepakat untuk memulai “proses untuk membangun manufaktur” Apple di Indonesia.

Pemerintah berharap Apple dapat menggunakan komponen-komponen yang diproduksi di Indonesia dalam perakitan produk elektroniknya, khususnya untuk ponsel pintar iPhone.

Untuk itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pihaknya akan melakukan “business matching”, alias mempertemukan investor – dalam hal ini Apple – dengan calon pemasok komponen dari Indonesia.

“Kalau business matching itu prosesnya lebih cepat, karena barangnya sudah ada. Tinggal mungkin nanti ada penyesuaian-penyesuaian dari specs-nya,” kata Agus.

“Tapi manufacturing-nya nanti kalau mereka akan mulai membuka fasilitas, fasilitas pabrik, itu juga akan dimulai dibicarakan.”

Sepanjang 2023, Indonesia memproduksi sendiri hampir 50 juta unit ponsel dan mengimpor 2,8 juta unit lainnya.

Dari 2,8 juta ponsel impor itu, 85%-nya adalah produk-produk Apple dengan nilai sekiranya US$1-2 miliar (Rp16-32 triliun), merujuk data Kementerian Perindustrian.

Setiap ponsel yang diimpor ke Indonesia wajib memiliki IMEI atau nomor seri unik serta memenuhi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) minimal 35%, seperti diatur dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 13/2021.

Produk iPhone sebenarnya tidak memenuhi syarat TKDN tersebut. Namun, pemerintah Indonesia memberikan kelonggaran: TKDN bisa ditukar dengan investasi untuk “pengembangan inovasi”.

Karena itu, Apple membangun Apple Developer Academy di Indonesia yang menawarkan program sembilan bulan untuk mempelajari dasar-dasar pemrograman, terutama untuk mengembangkan aplikasi di sistem iOS milik Apple.

Secara keseluruhan telah ada tiga Apple Developer Academy, masing-masing di Tangerang Selatan, Surabaya, dan Batam, dengan total nilai investasi sekitar Rp1,2 triliun.

Apple Developer Academy keempat pun akan segera dibuka di Bali, menambah nilai investasi Apple di Indonesia hingga total Rp1,6 triliun.

Seperti diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian No. 29/2017, investasi untuk pengembangan inovasi dengan nilai di atas Rp1 triliun setara dengan TKDN sebesar 40%.

Meski begitu, pemerintah mendorong Apple untuk menambah investasinya di Indonesia, entah melalui kerja sama dengan universitas top untuk membangun pusat-pusat inovasi atau dengan merakit produknya di dalam negeri, kata Agus.

Menanggapi hal ini, Cook mengatakan Indonesia memiliki masa depan yang cerah dan menawarkan berbagai peluang investasi.

“Kami berbicara tentang keinginan presiden untuk melihat proses manufaktur [produk Apple] di dalam negeri, dan itu adalah sesuatu yang akan kami pertimbangkan,” kata Cook usai bertemu Jokowi.

Namun, seberapa realistis harapan ini?

Apple tak punya pabrik sendiri

Selama ini, Apple mengandalkan ratusan pemasok komponen dan sejumlah mitra untuk merakit produk-produknya, termasuk berbagai seri ponsel pintar iPhone, tablet iPad, dan laptop MacBook.

Rekanan utama Apple adalah Hon Hai Precision Industry (secara internasional dikenal sebagai Foxconn), perusahaan asal Taiwan yang diperkirakan memproduksi 60-70% dari seluruh iPhone yang dijual ke berbagai belahan dunia per 2023.

Pabrik Foxconn di China, Vietnam, India, dan AS tercatat sebagai pemasok resmi Apple. Fasilitas produksi di kota Zhengzhou di China adalah yang terbesar. Ia bahkan mendapat julukan “kota iPhone”.

Ada setidaknya 151 pabrik di China yang menjadi pemasok resmi Apple, 41 di Taiwan, 25 di Vietnam, 14 di India, dan hanya dua di Indonesia, berdasarkan daftar 200 besar pemasok Apple per 2022.

Dua pemasok asal Indonesia itu adalah pabrik milik Panasonic di Jawa Barat dan pabrik milik Yageo di Kepulauan Riau.

Belakangan, Apple tampak mencoba mengurangi ketergantungannya pada China dan meminta mitra seperti Foxconn untuk merakit produk-produknya di negara lain, utamanya Vietnam dan India.

Salah satu alasannya adalah perang dagang antara AS dan China. Tarif bea masuk yang ditetapkan AS untuk barang impor dari China membuat ongkos pengiriman produk-produk Apple melonjak.

Di awal 2023, Foxconn dan Pegatron – mitra Apple lainnya untuk merakit iPhone – juga sempat menyampaikan rencana ekspansi ke Asia Tenggara.

Apakah benar Apple tertarik merakit produk di Indonesia?

Indonesia menarik sebagai pasar produk Apple dan tempat pelatihan pengembang aplikasi, tapi belum tentu sebagai lokasi pabrik, kata para pakar.

“Tim Cook itu sebenarnya datang ke Indonesia cuma satu tujuannya,” kata Andry Satrio Nugroho, Kepala Pusat Kajian Industri, Perdagangan, dan Investasi di Institute For Development of Economics and Finance (INDEF).

“Agar apa? Agar produk-produk Apple itu bisa terpasarkan di Indonesia, dan pemerintah bisa memberikan kepastian terkait dengan hal itu.”

Pertumbuhan pesat jumlah pengguna ponsel pintar membuat Indonesia jadi pasar yang menggiurkan, kata Andry.

Per Januari 2024, ada 353,3 juta nomor seluler aktif, meski jumlah penduduk Indonesia hanya 278,7 juta, merujuk laporan We are Social dan Meltwater. Ini mengindikasikan, satu orang kerap menggunakan lebih dari satu ponsel.

apakah realistis pemerintah berharap ada pabrik iphone di indonesia?

Satu orang Indonesia kerap menggunakan lebih dari satu ponsel.

Untuk mengamankan pasar Indonesia, Andry menilai perusahaan tersebut membuka Apple Developer Academy di empat lokasi berbeda dengan total nilai investasi Rp1,6 triliun sebagai pengganti syarat TKDN.

“Tim Cook mungkin berharap agar TKDN ini tidak mengganggu mereka dalam memasarkan produknya di dalam negeri,” kata Andry.

Cook sendiri hanya mengatakan akan “mempertimbangkan” tawaran membangun fasilitas produksi di Indonesia.

  • Jokowi klaim sudah ada investor asing, namun IKN Nusantara dianggap sepi investor – Bagaimana nasib IKN dan apa dampaknya pada APBN?

Di sisi lain, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menggunakan kata-kata “sudah sepakat”, serta mengeklaim bahwa Cook “willing” (bersedia) dan “eager” (sangat berminat) untuk merakit produk Apple di Indonesia.

Krisna Gupta, peneliti di Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), mengatakan lebih masuk akal bagi Apple untuk mengembangkan talenta pengembang aplikasi sembari mengamankan pasar Indonesia dibanding merakit produknya di dalam negeri.

“Satu [pabrik] di Vietnam mungkin sudah cukup buat meladeni pasar di ASEAN. Bikin dua jangan-jangan malah jadi rugi,” kata Krisna.

“Jadi saya enggak lihat di mana urgensinya dia mau investasi [untuk merakit produknya] di sini.”

Mengapa Vietnam dan India lebih menarik bagi Apple?

Soal daya tarik investasi asing, Indonesia cenderung tertinggal dari India dan Vietnam.

Menurut Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), Indonesia adalah negara dengan iklim investasi asing paling tertutup keempat di dunia setelah Libia, Palestina, dan Filipina.

“Tantangan juga muncul dari berbagai aspek, seperti policy uncertainty yang tinggi, rule of law dan control of corruption yang cenderung medioker, serta masih rendahnya produktivitas tenaga kerja,” kata Teuku Riefky, peneliti makroekonomi di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia.

Sebagai perbandingan, kata Teuku, tingkat produktivitas tenaga kerja Indonesia tercatat sebesar US$14 per jam, jauh di bawah Malaysia dengan US$26 per jam dan Singapura dengan US$74 per jam.

Satria Sambijantoro, ekonom Bahana Sekuritas, juga menyoroti aspek tenaga kerja Indonesia, yang disebutnya kalah saing dibanding dengan buruh Vietnam dan India.

apakah realistis pemerintah berharap ada pabrik iphone di indonesia?

Ilustrasi pekerja pabrik di Vietnam.

Vietnam, menurutnya, menawarkan kepastian hukum dan ongkos tenaga kerja lebih murah. Sementara itu, India disebut memiliki banyak tenaga kerja terampil untuk menjalankan fasilitas produksi barang-barang Apple.

“Di India itu enggak murah tenaga kerjanya,” kata Satria.

“Tapi Apple pindah ke India yang sebenarnya secara kepastian hukum mungkin hanya sedikit lebih baik dari Indonesia, tapi tenaga kerjanya mumpuni.”

Ada pula masalah pembebasan lahan di Indonesia, kata Andry Satrio Nugroho dari INDEF.

Tak jarang, urusan pembebasan lahan untuk pabrik bisa memakan waktu tahunan.

“Investor itu penginnya clean and clear. Tidak mau direpotkan dengan hal tersebut,” kata Andry.

“Jadi kalau misalnya lahan itu sudah clean and clear, mereka tinggal datang dan bangun basis produksi. Sudah.”

  • ‘Intimidasi’ hingga ‘penangkapan’ warnai penolakan warga Air Bangis atas usulan Proyek Strategis Nasional – ‘Kami akan sengsara, lahan kami bakal diambil semua’

Isu lain ada di akses infrastruktur dan logistik, yang terkait arus ekspor dan impor, serta pergerakan barang di dalam negeri dengan kondisi geografis menantang – mengingat Indonesia memiliki 17.000 pulau.

apakah realistis pemerintah berharap ada pabrik iphone di indonesia?

Biaya logistik di Indonesia pada 2023 tercatat mencapai 14,29% dari produk domestik bruto (PDB), terhitung tinggi dibandingkan negara-negara tetangga.

Dalam Indeks Kinerja Logistik (LPI) keluaran Bank Dunia, Indonesia menempati posisi ke-63 dari 139 negara pada 2023, turun 17 peringkat dari tahun sebelumnya.

Biaya logistik di Indonesia pada 2023 tercatat mencapai 14,29% dari produk domestik bruto (PDB).

Angkanya jauh lebih baik dibanding lima tahun sebelumnya yang menyentuh 23,8%. Namun, ia tetap lebih tinggi dari Malaysia yang diperkirakan hanya menghabiskan 13% dari PDB-nya untuk urusan logistik.

“Ekosistem logistik secara umum membuat Indonesia sulit bersaing sama negara lain,” kata Krisna Gupta dari CIPS.

Faktor lain adalah lokasi Vietnam dan India yang relatif lebih dekat dengan China, tempat banyak pemasok Apple menjalankan pabriknya.

“Dari segi geografi mereka dekat dengan China sebagai manufacturing hub,” kata Andry.

Mempertanyakan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia

Dalam 15-20 tahun terakhir, industri manufaktur Indonesia relatif “tidak naik kelas” bila dibandingkan dengan industri di China, Vietnam, dan India, kata Satria Sambijantoro dari Bahana Sekuritas.

Dalam periode itu, katanya, banyak pelaku industri skala kecil atau menengah di China berhasil tumbuh besar hingga berorientasi ekspor dan berbasis teknologi tinggi.

“Itu bisa dilihat dari mulai Huawei, Xiaomi, dan bahkan BYD. BYD itu awalnya perusahaan baterai, sekarang jadi produksi mobil,” kata Satria.

“Tren seperti ini yang tidak terlihat di perusahaan-perusahaan manufaktur di Indonesia.”

Andry Satrio Nugroho dari INDEF pun menyoroti sikap pemerintah yang selama ini lebih fokus pada usaha substitusi impor, atau mengganti produk impor dengan barang produksi dalam negeri, alih-alih menggenjot ekspor.

Pemerintah mewajibkan ponsel impor memenuhi TKDN minimal 40%, meski ini disebut menyulitkan pelaku industri elektronik yang biasanya telah memiliki pemasok komponen tetap dari berbagai belahan dunia.

apakah realistis pemerintah berharap ada pabrik iphone di indonesia?

Pemerintah mewajibkan ponsel impor memenuhi TKDN minimal 40%.

Kata Andry, lebih baik pemerintah berusaha menjadi bagian dari rantai pasok merk global seperti Apple.

“Kalau kita bisa menguasai 2% saja ya dari komponen Apple, itu menurut saya manfaatnya sudah besar ke Indonesia,” kata Andry.

“Kalau kita push ekspornya, kasarnya kita memproduksi baut untuk iPhone saja, tapi kan kita memproduksi baut untuk pasar iPhone di seluruh dunia.”

OTHER NEWS

15 minutes ago

Farmer Wants A Wife producers regret letting participants keep control of social media accounts this year as cast members go rogue

15 minutes ago

Pregnant with her seventh child, Elizabeth was beaten, burnt and murdered. Now, 25 years later, her family is seeking justice

15 minutes ago

Sam Altman denies ChatGPT's Sky voice is Scarlett Johansson and insists they cast the voice before reaching out to Hollywood star but apologizes for not 'communicating better'

15 minutes ago

Woman is outraged after paying for hotel room with a sea view... and discovering cheeky scam (but can YOU spot it?)

15 minutes ago

Foodies say this humble Italian deli serves the BEST sandwiches in Australia: 'Nothing comes close'

16 minutes ago

Protests as Taiwan parliament pushes contentious reforms

16 minutes ago

Does Cyril Ramaphosa deserve a second term? South Africans don't think so

16 minutes ago

Boy, 9, died of septic shock after hospital sent him home with flu diagnosis

16 minutes ago

How Arsenal's Martin Odegaard Destroyed Chelsea

18 minutes ago

Key moments as migration dominates European elections TV debate

19 minutes ago

Most drivers hit with £180 Ulez fine since expansion have failed to pay it

19 minutes ago

Tennis-Top ranking looms for Sinner but injury puts Paris spot in doubt

19 minutes ago

Professional Faqs: Do Blackberries Have Vitamin D?

19 minutes ago

EU-Funded Security Forces Abandon Asylum Seekers in the Desert

20 minutes ago

Cate Blanchett warns 'creativity dies' when fashion thinks 'short term'

20 minutes ago

Maya Jama finally reveals 'fake hair secret'

20 minutes ago

2024 Volkswagen Tiguan Allspace Wolfsburg Edition detailed for Australia

20 minutes ago

Matilda Bay’s Eliza statue dons orange SES volunteer uniform in support of Wear Orange Wednesday

22 minutes ago

The Apprentice verdict: Trump biopic receives lukewarm reviews from Cannes critics after campaign says it will sue makers of movie that shows then property mogul 'raping' his wife Ivana

22 minutes ago

Video: Chris Sutton and Ian Ladyman reveal their picks to win the Premier League next season on It's All Kicking Off, as they disagree on why Arsenal fell short in their quest to topple Man City this year

22 minutes ago

Ether extends its rally following 20% surge on renewed ETF optimism

22 minutes ago

Molly-Mae Hague shows off her toned torso in a black bikini top and sports a £450 cowboy hat as she shares snaps from sister Zoe's boozy Ibiza hen do

22 minutes ago

Huge 400-man riot erupts after skate-park party is canceled at the last minute and organizers call on friends to meet there and rampage anyway

23 minutes ago

Here's the best dressed guest at Chelsea, according to our fashion editor

24 minutes ago

Rodgers vs. Tagovailoa Headlines Jets' Important AFC East Matchups

24 minutes ago

Jaguars Coach Doug Pederson, Ryan Nielsen on OTAs: injuries, defense, and depth charts

24 minutes ago

Biggest Questions for Jets Entering OTAs

24 minutes ago

Could Buccaneers Sign Xavien Howard to Help Secondary?

24 minutes ago

How is Ken Clarke involved in the infected blood scandal and could he lose his peerage?

24 minutes ago

Premier League money obscures European football’s concerning trend - but these 5 clubs could buck it

24 minutes ago

Andrew Tate, 'King of Toxic Masculinity,' faces 3 legal cases in 2 countries

26 minutes ago

He fell ill on a cruise. Before he boarded the rescue boat, they handed him the bill

26 minutes ago

Republicans try to soften stance on abortion as 'abolitionists' go farther

26 minutes ago

Newly released data shows 7 countries generate all their electricity from clean energy, offering hope for other nations: 'We don't need miracle technologies'

26 minutes ago

As Indians Vote, Modi’s Party Misleads Online

26 minutes ago

Red Lobster Gets Stung By Endless Shrimp

26 minutes ago

Jurgen Klopp invited to watch former side Borussia Dortmund's date with Real Madrid in the Champions League final at Wembley... as life after Liverpool begins

26 minutes ago

'It was such a lonely, dark place': Hollyoaks' Kirsty-Leigh Porter says she'll 'never get over' the tragic stillbirth of her daughter Penny

26 minutes ago

Independent stores and grocery alternatives see sales boost amid Loblaw boycott

26 minutes ago

Gold prices in Doha Today Tuesday, May 21, 2024

Kênh khám phá trải nghiệm của giới trẻ, thế giới du lịch