Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS
Eks calon presiden Anies Baswedan berpidato dalam acara halalbihalal dan Milad ke-22 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu (27/4/2024).
JAKARTA, KOMPAS.com – Eks calon presiden Anies Baswedan mengatakan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tengah berada di persimpangan jalan, antara menjadi oposisi atau bergabung ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Anies pun menantikan bagaimana arah politik PKS sambil berharap partai politik pengusungnya itu mengambil sikap yang konsisten.
“Kita masuk persimpangan jalan baru, yang lain sudah tahu akan ambil belokan yang mana, kita menunggu PKS ambil yang mana,” kata Anies dalam acara halalbihalal dan Milad ke-22 PKS, Sabtu (27/4/2024).
Anies mengatakan, perjalanan PKS selama 22 tahun diiringi dengan rekam jejak konsistensi yang menurutnya merupakan salah satu karakter dari partai tersebut.
Ia mengatakan, PKS juga konsisten dalam berdemokrasi, yakni siap berada di dalam maupun di luar pemerintahan.
PKS pernah menjadi bagian dari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), lalu menjadi oposisi di era Presiden Joko Widodo.
“PKS telah memberikan keteladanan berdemokrasi dengan menunjukkan sikap ketika berada di dalam pemerintah jalankan tugas dengan sebaik-baiknya dan ketika berada di luar konsisten untuk menjadi mitra sebagai oposisi,” kata Anies.
Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengatakan, keputusan untuk menjadi oposisi atau mitra koalisi pada pemerintahan Prabowo-Gibran adalah kewenangan Majelis Syuro PKS.
“Setelah 10 tahun menjadi oposisi, ke mana arah politik PKS pada pemerintahan baru mendatang? Tentu ranah inilah yang nanti akan menjadi ranah kebijakan yang akan diputuskan oleh musyawarah Majalis Syuro,” kata Syaikhu, Sabtu.
Syaikhu mengatakan, apa pun keputusan yang diambil, PKS memandang berada di dalam maupun di luar pemerintahan sama-sama posisi yang terhormat asalkan untuk kemaslahaTan rakyat