5 Jenis Pelapis Dinding Terbaik, Apa Saja?
Ilustrasi pelapis dinding vinil.
JAKARTA KOMPAS.com – Pelapis dinding menjadi salah satu bagian penting dalam sebuah hunian. Selain mempengaruhi hasil akhir dinding, pelapis dinding juga menjadi pelindung dinding dari perubahan cuaca.
Maka dari itu, pemilihan pelapis dinding tidak boleh dilakukan dengan sembarangan. Pertimbangkan kualitas pelapis dan pastikan pelapis dinding cocok dengan desain rumah agar terlihat lebih estetik.
Saat ini, jenis pelapis dinding semakin beragam. Dikutip dari Good Housekeeping, Minggu (5/5/2024), berikut beberapa jenis pelapis dinding yang bisa menjadi pilihan.
Pelapis dinding berbahan vinil
Pelapis dinding dari vinil sudah lama digunakan di Amerika Serikat. Bahan pelapis ini memiliki desain ringan sehingga mudah dipasang.
Perawatannya juga tidak sulit dan harganya pun relatif terjangkau. Hal menarik lainnya dari bahan pelapis ini yaitu tidak perlu dicat, sehingga lebih hemat.
Akan tetapi, tampilan pelapis vinil tidak bisa menggantikan kayu asli. Keindahan kayu asli masih lebih unggul dibandingkan vinil.
Selain itu, meskipun perawatannya mudah jika sudah mencapai masa akhir pemakaian, vinil tetap perlu diganti. Sedangkan bahan alami seperti kayu apabila dirawat dengan baik, bisa bertahan lebih lama hingga bertahun-tahun.
Semen fiber
Jenis pelapis dinding lainnya yaitu semen fiber. Pelapis ini terbuat dari semen, pasir, dan selulosa. Salah satu keunggulan yang dimiliki bahan pelapis ini yaitu tahan terhadap api.
Tak hanya itu, pelapis dinding ini juga juga bisa menangkal cuaca ekstrem. Selain memiliki berbagai manfaat, fiber semen juga memiliki beragam gaya yang bisa disesuaikan dengan gaya rumah,
Namun, pelapis ini juga memiliki kekurangan yakni harganya yang cukup mahal dan bobotnya yang berat,sehingga pemasanganya cukup sulit dibandingkan produk pelapis dinding lainnya.
Kayu
Kayu merupakan bahan pelapis dinding tradisional yang banyak disukai. Pelapis dinding ini dapat menghadirkan kehangatan sekaligus menambah estetika pada eksterior rumah.
Sama seperti fiber semen, pelapis kayu juga bisa menahan cuaca ekstrem. Akan tetapi, pelapis kayu sangat rentan terhadap risiko kebakaran dan hama.
Selain itu perawatan pelapis dinding dari kayu juga cukup ekstra karena perlu pengecatan dan perawatan lain untuk menjaga kualitas kayu.
Pelapis dinding komposit
Berikutnya, jenis pelapis dinding yang tak kalah populer yaitu pelapis dinding komposit. Pelapis dinding komposit umumnya terbuat dari bahan seperti serat kayu, plastik, dan PVC.
Meskipun terbuat dari bahan yang berbeda, semua pelapis dinding komposit tahan cuaca dan hama, sehingga bisa digunakan dalam waktu yang cukup lama.
Pelapis dinding ini juga memiliki bentuk dan ukuran yang bisa diubah-ubah. Umumnya pelapis dinding ini bisa dicat dengan warna apapun.
Pelapis veneer batu
Pelapis dinding berbahan dasar semen lainnya yaitu pelapis veneer batu. Sesuai dengan namanya, pelapis ini dibuat mirip seperti batu bata atau batu alam.
Pelapis ini bisa dipasang sepotong demi sepotong seperti bahan alam yang ditirunya. Pelapis ini lebih tipis dari bahan aslinya, sehingga pemasangannya lebih mudah.
Kekurangan dari pelapis veneer batu yaitu tidak tahan lama dan rentan terhadap penetrasi air, kecuali jika pemasangannya dilakukan dengan sempurna.
Itulah beberapa jenis pelapis dinding yang bisa digunakan untuk melengkapi eksterior rumah. Pilihlah jenis pelapis dinding yang sesuai dengan kebutuhan agar lebih fungsional.