5 Cara agar Bayi Tidak Muntah setelah Minum ASI, Mudah Dilakukan dan Ampuh
Bayi sering kali muntah setelah menyusu. Nah, bagaimana ya cara agar bayi tidak muntah setelah minum ASI. Yuk, cari cara mudah yang bisa dilakukan di rumah.
Saat bayi muntah, rasanya lemas sekali ya, Bunda. Apalagi, apa yang sudah diasupnya jadi keluar semua. Hmm, padahal, sudah susah payah berusaha menyusuinya secara maksimal.
Ya, muntah memang hal normal terjadi pada bayi. Terutama jika bayi hanya mengonsumsi ASI. Muntah tersebut sering mengandung makanan yang sudah dimakannya dan konsistensinya lebih kental. Tetapi, Bunda tidak perlu khawatir karena bayi cenderung lebih jarang muntah setelah mereka makan makanan padat.
“Bayi muntah merupakan pengeluaran isi perut secara paksa. Bayi biasanya jadi lebih sensitif dan kesal karena hal tersebut,” ujar Anthony M. Loizides, Direktur Aerodigestive Center, dari Children Hospital di Montefiore di New York, dikutip dari laman The Bump.
Baca Juga : Bayi Muntah setelah Minum ASI? Ini Penyebabnya Bun |
5 Cara agar bayi tidak muntah setelah minum ASI
Berbagai alasan mengapa bayi muntah memang bisa melatarinya ya, Bunda. Apalagi, bayi muntah dapat karena sejumlah alasan. Misalnya saja alergi susu atau makanan.
Jika bayi memiliki alergi protein susu, muntah bayi dapat dikaitkan dengan paparan protein susu baik melalui ASI atau sufor, kata Melanie Greifer, MD, ahli gastroenterologi anak di Hassenfeld Children Hospital di NYU Langone di New York.
Bunda juga perlu mencermati apalah bayi yang muntah setelah menyusu tersebut. Bisa jadi, hal itu menunjukkan bahwa ia alergi terhadap makanan yang Bunda makan. Ada baiknya, segera hubungi dokter atau konselor laktasi dimana dapat memberikan petunjuk makanan yang dapat diasup dalam keseharian.
Meskipun kondisi bayi muntah tanpa disertai gejala lainnya masih dikatakan normal, tetapi Bunda juga perlu mewaspadainya karena bayi muntah juga dapat menjadi tanda kesehatan yang serius.
Misalnya saja saat bayi muntah dengan demam tinggi dan menangis. Jika bayi muntah, demam tinggi dan tampak tidak sehat, segeralah membawanya ke dokter atau bahkan ke IGD. Gejala-gejala ini biasanya terkait dengan infeksi bakteri, seperti meningitis, dan kadang juga dapat menjadi indikasi radang usus buntu.
Guna meminimalkan bayi muntah lebih lanjut, ikuti beberapa cara agar bayi tidak muntah setelah minum ASI:
1. Bagilah ukuran menyusu dengan baik
Bayi yang baru lahir memiliki sistem pencernaan yang lemah, katup di perut tidak berfungsi selaras, jadi ketika memberi makan, mudah bagi bayi untuk menelan udara ke dalam perut. Jumlah uap berlebih ini tidak hanya membuat bayi lebih mudah diisi, tetapi juga membuat bayi meludahkan susu setelah memberi makan.
Untuk menghindari hal ini, menyusuilah lebih sering ketimbang langsung menyusuinya langsung dalam jumlah yang lama. Hal ini dapat membantu bayi mencerna secara perlahan dan lebih mudah.
Produk Lazada |
2. Jangan biarkan bayi berbaring segera setelah diberikan makan atau menyusu.
Sangat mudah bagi bayi untuk menelan udara saat menyusui. Jika pada saat ini, Bunda meletakkan bayi untuk berbaring segera, muntah sangat mungkin terjadi. Oleh karena itu, setelah memberi makan bayi, Bunda harus menjaga bayi dari berbaring. Idealnya, Bunda harus menemukan cara untuk bersendawa bayi untuk “melepaskan” kelebihan gas, untuk menghindari membuat bayi membengkak dan hadirnya gangguan pencernaan.
3. Memberi makan bayi dengan benar
Untuk bayi yang disusui, jika jumlah ASI yang didapatkan bayi lebih dari jumlah susu yang dapat ditelan bayi sekaligus, itu akan menyebabkan makanan di perut mundur, menyebabkan bayi muntah.
Untuk menghindari situasi ini, saat menyusui bayi, Bunda hanya boleh menyusui perlahan, menghindari membiarkan bayi makan terlalu banyak setiap kali. Dengan bayi yang diberi makan botol, ibu harus menjaga botolnya miring 45 derajat, sehingga susu selalu mengisi leher botol, tidak membiarkan udara “merayap” ke dalam perut bayi, seperti dikutip dari laman Vinmec.
4. Pastikan posisi tidur bayi benar
Posisi tidur yang benar untuk bayi posisi tidur yang benar tidak hanya membantu bayi tidur lebih nyenyak, tetapi juga dapat meningkatkan risiko refluks. Bunda dapat mengangkat kepala berbaring bayi hingga sudut 30 derajat, kemiringan ini akan membantu makanan di perut tidak mundur saat bayi tidur.
5. Menghindari paparan asap rokok
Sering terkena paparan asap rokok akan menyebabkan bayi meningkatkan sekresi asam di lambung lebih banyak. Oleh karena itu, ibu harus mencoba membatasi dan mencegah anak -anak mereka terpapar asap rokok.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Pilihan Redaksi |
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu menyusui lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.