2 ,Ketakutan, Partai Gelora jika PKS Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran hingga Buat Ngamuk Kadernya
TRIBUNWOW.COM – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) disebut-sebut tengah mendekati pemerintahan terpilih Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.
Sejumlah gerilya sudah dilakukan PKS untuk memberikan sinyal mendukung Prabowo-Gibran.
Namun, partai koalisi Prabowo-Gibran, Partai Gelora menjadi garda terdepan yang menolak bergabungnya PKS ke pemerintahan terpilih.
Menurut pengamat politik, ada 2 ketakutan dari Partai Gelora jika PKS ikut bergabung dalam koalisi Indonesia Maju.
1. Jatah Menteri
Menurut pengamat politik Ujang Komarudin, kecemasan Partai Gelora jika PKS bergabung adalah soal porsi di kabinet.
Jatah menteri PKS dianggap mengancam Partai Gelora lantaran PKS memiliki kursi di DPR RI.
Hal ini berbeda dari Partai Gelora yang tak lolos ambang batas parlemen.
“Ketika PKS masuk ke koalisi pendukung Prabowo-Gibran yang terancam adalah Partai Gelora,” ujar Ujang.
“Karena PKS punya kekuatan di parlemen sedangkan Partai Gelora kan tidak lolos parlemen,” tambahnya dalam program Rumah Pemilu seperti dikutip dari Kompas TV, Senin (29/4/2024).
2. Mantan Kader
Sementara menurut pengamat politik Adi Prayitno, sejumlah tokoh di Partai Gelora adalah mantan kader PKS yang memiliki garis politik bertolak belakang.
“Mereka kan mempertanyakan tentang ideologi, mempertanyakan visi misi, mempertanyakan tentang komitmen yang dinilai berseberangan satu dengan yang lainnya,” ucap Adi.
Sehingga bergabungnya PKS di koalisi Indonesia Maju akan membuat perbedaan dengan partai yang selama ini sudah bergabung.
Menurut Adi, Partai Gelora sudah memperlihatkan sikap tak setuju meski hanya sebatas PKS menjalin komunikasi dengan Prabowo.
“Jangankan ada niat untuk kerja sama, komunikasi saja dengan Prabowo, kawan-awan Gelora itu sudah marah dan ngamuk-ngamuk.”
“Itu sebagai bentuk penolakan yang cukup agresif, mereka mempertanyakan tentang ideologi, visi misi, mempertanyakan tentang komitmen yang dinilai berseberangan satu sama yang lainnya.”
H. Ahmad Syaikhu terpilih sebagai Presiden PKS untuk lima tahun ke depan atau periode 2020-2025. (Instagram/@syaikhu_ahmad_)
Alasan Partai Gelora menolak juga lantaran PKS yang mendukung Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024 kerap menyerang Prabowo.
PKS kerap memberikan psywar ke Prabowo Subianto sejak awal Gibran diloloskan melalui sidang Mahkamah Konstitusi.
“Selama ini kawan PKS ini partai politik baik pada level elite dan grassrootnya paling getol menyerang Prabowo-Gibran baik soal MK, soal etika,” tuturnya. (TribunWow.com)