TRIBUNHEALTH.COM – Hari Raya Idul Fitri sering kali dikaitkan dengan hidangan-hidangan khas seperti opor ayam, rendang, dan berbagai masakan lainnya yang menggunakan santan sebagai bahan utamanya.
Setiap kali berkunjung ke rumah saudara atau kerabat, pasti saja hidangan-hidangan bersantan ini menjadi menu yang disajikan.
Namun, muncul asumsi bahwa konsumsi berlebihan makanan bersantan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh.
Namun, menurut laporan dari Healthifyme, santan sebenarnya tidak mengandung kolesterol sama sekali karena berasal dari buah kelapa.
Namun, perlu diingat bahwa jika makanan bersantan dikonsumsi secara berlebihan atau dipanaskan berulang kali, hal ini dapat menyebabkan efek samping pada tubuh.
Jadi, meskipun santan sendiri tidak mengandung kolesterol, tetap penting untuk mengonsumsi makanan secara seimbang dan tidak berlebihan, termasuk makanan yang mengandung santan, untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Mengadopsi dari beberapa sumber, inilah dampak yang ditimbulkan akibat konsumsi santan:
1. Memicu sembelit
Ilustrasi – Mengalami sembelit (Pexels)
Sebuah penelitian terbaru menyoroti bahaya dari kebiasaan mengonsumsi santan secara berlebihan.
Para ahli kesehatan telah mengungkapkan bahwa jika seseorang terus-terusan mengonsumsi santan dalam jumlah yang berlebihan, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius.
Salah satu efek negatif yang paling umum dari konsumsi santan berlebihan adalah masalah pencernaan, seperti sembelit.
Santan, meskipun kaya akan lemak sehat, kurang dalam serat, yang sangat penting untuk menjaga pencernaan yang sehat.
Kekurangan serat dalam diet dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti sembelit, yang dapat mengganggu kesehatan secara keseluruhan.
Tidak hanya itu, konsumsi santan berlebihan juga dapat menyebabkan pembentukan gas yang parah dan diare.
Komponen-komponen tertentu dalam santan dapat merangsang produksi gas dalam sistem pencernaan, menyebabkan ketidaknyamanan dan gangguan pencernaan yang parah.
Ahli kesehatan juga mencatat bahwa mengonsumsi santan dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan sakit perut dan kram perut.
Kandungan lemak dalam santan dapat memperlambat proses pencernaan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan pada perut.
Untuk menghindari risiko ini, disarankan untuk mengonsumsi santan secara terbatas dan seimbang dalam diet Anda.
Memperkaya diet Anda dengan makanan yang kaya serat seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan yang optimal.
Dengan demikian, penting bagi kita semua untuk memperhatikan pola makan kita dan mengonsumsi santan dengan bijak, agar kita dapat menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah berbagai masalah kesehatan yang berkaitan dengan konsumsi santan berlebihan.
2. Alergi
ilustrasi seseorang yang mengalami alergi (grid.id)
Fenomena langka telah terjadi terkait alergi terhadap kelapa. Meskipun jarang terjadi, namun penting untuk diwaspadai.
Gejala yang mungkin muncul termasuk ruam kulit, kesulitan bernapas, dan pembengkakan pada fitur wajah.
Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut setelah mengonsumsi santan atau produk kelapa lainnya, disarankan untuk segera menghentikan konsumsinya dan segera berkonsultasi dengan dokter.
Tindakan cepat dalam mengidentifikasi dan mengelola reaksi alergi dapat membantu mencegah komplikasi yang lebih serius.
3. Kolesterol meningkat
ilustrasi kadar kolesterol tinggi (tribunnews.com)
Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa mengonsumsi santan secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Hal ini disebabkan oleh kelebihan lemak jenuh dalam tubuh yang diperoleh dari santan.
Penelitian ini menyoroti pentingnya berhati-hati dalam mengonsumsi makanan yang mengandung santan, terutama bagi individu yang memiliki risiko tinggi terkena penyakit jantung dan pembuluh darah.
Lemak jenuh yang berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung.
Para ahli kesehatan menekankan perlunya memperhatikan pola makan dan mengurangi konsumsi santan secara berlebihan, serta memilih alternatif yang lebih sehat untuk memasak dan mengolah makanan.
Mengganti santan dengan bahan pengganti yang lebih rendah lemak jenuh, seperti susu rendah lemak atau santan kelapa yang lebih jarang, dapat membantu mengurangi risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi santan berlebihan.
Meskipun santan dapat menambahkan rasa yang khas pada hidangan, penting untuk tidak mengabaikan dampak negatifnya terhadap kesehatan jantung.
Dengan menyadari potensi risiko ini, individu dapat mengambil langkah-langkah preventif untuk menjaga kesehatan jantung mereka dan mengurangi konsumsi santan secara berlebihan.
4. Berat badan meningkat
berat badan naik (Pexels)
Makanan bersantan memang enak dan kerap menjadi bagian dari masakan tradisional di banyak budaya.
Namun, konsumsi santan dalam jumlah besar bisa membawa risiko yang tidak diinginkan bagi kesehatan, terutama terkait dengan penambahan berat badan yang signifikan.
Santan mengandung lemak jenuh, yang jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan penumpukan lemak di dalam tubuh.
Ketika santan digabungkan dengan makanan kaya karbohidrat seperti nasi, efeknya bisa lebih buruk lagi.
Ini karena kombinasi tersebut menyediakan energi yang tinggi, namun tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh.
Akibatnya, kelebihan energi tersebut akan disimpan sebagai lemak, menyebabkan peningkatan berat badan.
Meskipun lemak jenuh memiliki peran penting dalam tubuh, konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.
Oleh karena itu, penting untuk membatasi asupan santan dan makanan tinggi lemak jenuh lainnya dalam pola makan sehari-hari.
Untuk menjaga keseimbangan dalam pola makan, disarankan untuk mengonsumsi santan secara terbatas, dan lebih memilih sumber lemak sehat lainnya seperti alpukat, kacang-kacangan, atau minyak zaitun.
Selain itu, perlu juga diperhatikan proporsi makanan yang dikonsumsi agar tidak terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat, terutama dari sumber olahan seperti nasi putih.
Dengan memperhatikan pola makan yang seimbang dan sehat, kita dapat mencegah penambahan berat badan yang tidak diinginkan dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini.
(Tribunhealth.com/IR)
News Related-
Nadzira Shafa Nyanyi Lagu Baru, Lirik Rakit Soundtrack Film 172 Days, Ceritakan Kisah Cintanya dengan Amer Azzikra
-
Cara Menukarkan Valas dan Informasi Kurs Dollar-Rupiah di BCA, Selasa (28/11)
-
Ganjar Disindir Halus Kepala Suku di Merauke soal Kondisi Jalan
-
BREAKING NEWS - Diduga Depresi,Pemuda di Kubu Raya Nekat Akhiri Hidup Dengan Cara Tak Wajar
-
Tertarik Ubah Avanza Jadi VW Kodok? Segini Biayanya
-
Bukan Gabung Barito,Sosok di Luar Dugaan Eks Persija Membelot ke Rival Dewa United,Anak Dewa Cek
-
Pesan Mahfud ke Anak Muda Aceh: Semua Akan Sukses karena RI Kaya, Jangan Hedon
-
Apakah Hantu Itu Nyata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
-
Rajin Beri Bonus dan Ajak Jalan-jalan,Bos Tak Menyangka Lihat Isi Grup WA Karyawan,Semua Dipecat
-
Pimpinan KPK Kaget Kasus Korupsi SYL Ternyata Sudah Dilaporkan Sejak 2020, 3 Tahun Dibiarkan Mangkrak
-
Isyarat Rasulullah Tentang Penaklukan Romawi dan Mesir
-
Istana Ingatkan Pasangan Anies-Muhaimin, Ada Kesepakatan Politik Terkait UU IKN
-
Anak Kiky Saputri Unboxing Bingkisan Ulang Tahun Ke-2 Rayyanza
-
Ragam Keris dan Senjata Pusaka di Museum Pusaka TMII