TRIBUNKALTENG.COM – Laga Timnas Indonesia vs Irak di partai perdana Grup D Piala Asia 2023 bergulir Senin, 15 Januari 2024 malam hari ini pukul 21.30 WIB.
Saksikan laga Timnas Indonesia vs Irak di siaran langsung RCTI di Stadion Ahmad bin Ali, Al Rayyan, Qatar juga tayang Live Streaming TV Online via Live Streaming Vision saluran Soccer Channel.
Akses Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Irak cek disini.
Nah, Timnas Indonesia akan kembali berjuang di Piala Asia setelah penantian 16 tahun.
Terakhir kali skuad Garuda lolos ke babak final terjadi pada tahun 2007.
Mereka lolos dengan status tuan rumah bersama Vietnam dan Malaysia.
Pada edisi 2023 ini, Shin Tae-yong membawa Indonesia melaju lewat jalur kualifikasi.
Trading seperti ahlinya dengan Copy Trading XM
Perjalanan skuad Garuda di babak kualifikasi tidak mudah.
Langkah mereka dimulai pada tahun 2019 lalu pada Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.
Lewat jalur ini ada 11 tiket Piala Asia 2023 yang diperebutkan pada putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.
Berada di Grup G, Indonesia harus menelan pil pahit setelah menelan empat kekalahan.
Tim yang masih dipimpin oleh pelatih Simon McMenemy tersebut harus bersaing dengan Uni Emirat Arab, Vietnam, Malaysia, dan Thailand.
Simon akhirnya dipecat dan posisinya sempat digantikan oleh Yeyen Tumena.
Pada Desember 2019 Shin memulai era baru timnas Indonesia.
Play-off Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023
Timnas Indonesia berduel melawan Taiwan pada Play-off Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023.
Bertanding dalam dua leg, skuad Garuda tampil solid dengan kemenangan 2-1 dan 0-3.
Lima gol Indonesia dicetak oleh Ramai Rumakiek, Evan Dimas, Egy Maulana VIkri, Ricky Kambuaya, dan Witan Sulaeman.
Indonesia akhirnya berhak melaju ke Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023.
Lolos ke babak selanjutnya, Shin Tae-yong langsung memulai era baru dengan perombakan masif dalam tubuh skuad Garuda.
Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023
Babak ini digelar pada bulan Juni 2022, timnas Indonesia bertemu dengan Nepal, Kuwait, dan Yordania di Grup A.
Sebelumnya, Shin Tae-yong sudah memulai memasang pondasi lewat Piala AFF 2020 dengan mengandalkan banyak pemain muda.
Eksperimen pelatih berusia 53 tahun ini cukup sukses dan beberapa pemain muda seperti Asnawi Mangkualam, Marselino Ferdinan, Pratama Arhan, dan Alfeandra Dewangga mulai dikenal publik.
Mereka sukses jadi juara kedua setelah gagal mengalahkan Thailand di partai puncak.
Sementara itu, Indonesia tampil cukup solid pada Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023.
Asnawi Mangkualam dkk mendapatkan dua kemenangan saat melawan Nepal (7-0) dan Kuwait (1-2).
Kekalahan harus mereka terima saat bertemu dengan Yordania dengan skor tipis 1-2.
Meski hanya berbekal enam poin, Jordi Amat dkk memastikan diri untuk lolos ke Piala Asia 2023 lewat jalur runner up terbaik.
Cara menyaksikan Piala Asia 2024 di Vision+, Anda dapat memilih paket berlangganan Premium Sports.
Paket tersebut terdiri dari 3 pilihan yakni Paket 30 Hari Rp35.000, Paket 90 Hari Rp95.000, dan Paket 1 Tahun Rp200.000.
Timnas Indonesia cukup banyak membawa penyerang untuk Piala Asia 2023.
Tercatat ada lima pemain yang jadi ujung tombak skuad Garuda nanti.
Mereka adalah Hokky Caraka, Ramadhan Sananta, Dendy Sulistyawan, Dimas Drajad, dan Rafael Struick.
Kondisi ini menjadi alarm bahwa Indonesia tidak akan terus bermain bertahan melawan tim kuat dari daratan Asia.
Shin Tae-yong menjelaskan, secara ranking FIFA mereka berada di posisi yang kurang menguntungkan.
Menjadi tim terlemah kedua di Piala Asia tentu bukan hal yang baik bagi Indonesia.
Namun, mereka memastikan tidak hanya akan bermain bertahan di ajang ini.
Dia sudah cukup lama membangun skuad Garuda dan hanya bermain bertahan tidak akan membuat mereka maju.
“Meskipun ranking FIFA kami hampir jadi yang paling rendah dari 24 peserta di kompetisi ini.”
“Kalau kami cuma bermain di belakang dan fokus pada pertahanan, saya pikir sepak bola Indonesia tidak akan berkembang.”
“Kami tidak akan bisa berkembang,” kata Shin Tae-yong, Minggu (14/1).
Pelatih berusia 53 tahun ini menambahkan bahwa sepak bola modern menuntut semua pemain untuk bisa bermain bertahan dan menyerang.
Mereka juga harus membangun serangan dengan baik dan banyak hal yang bisa dilakukan.
Misi ini yang akan mereka bawa untuk Piala Asia nanti.
“Ada beberapa karakteristik yang dimiliki sepak bola modern yang baik.”
“Kami ingin mengikuti kecenderungan sepak bola modern itu.”
“Jadi kami mencoba mengikutinya, dengan bukan hanya berfokus pada pertahanan.”
“Melainkan juga fokus pada build-up dan lain-lain,” tegasnya.
Pelatih kelahiran Yeongdeok tersebut menilai sejak awal dia datang tujuannya untuk membawa sepak bola berkembang jadi lebih baik.
Bahkan, hasil pertandingan dan kompetisi belum jadi tujuan utama bagi timnya.
Membangun pondasi timnas yang kokoh jadi fokus utama di timnas Indonesia.
“Taktik kami ini berfokus pada upaya mengembangkan sepak bola Indonesia.”
“Bukan semata-mata tertuju pada hasil,” pungkasnya.
( Tribunkalteng.com / Bolasports)
News Related-
Nadzira Shafa Nyanyi Lagu Baru, Lirik Rakit Soundtrack Film 172 Days, Ceritakan Kisah Cintanya dengan Amer Azzikra
-
Cara Menukarkan Valas dan Informasi Kurs Dollar-Rupiah di BCA, Selasa (28/11)
-
Ganjar Disindir Halus Kepala Suku di Merauke soal Kondisi Jalan
-
BREAKING NEWS - Diduga Depresi,Pemuda di Kubu Raya Nekat Akhiri Hidup Dengan Cara Tak Wajar
-
Tertarik Ubah Avanza Jadi VW Kodok? Segini Biayanya
-
Bukan Gabung Barito,Sosok di Luar Dugaan Eks Persija Membelot ke Rival Dewa United,Anak Dewa Cek
-
Pesan Mahfud ke Anak Muda Aceh: Semua Akan Sukses karena RI Kaya, Jangan Hedon
-
Apakah Hantu Itu Nyata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
-
Rajin Beri Bonus dan Ajak Jalan-jalan,Bos Tak Menyangka Lihat Isi Grup WA Karyawan,Semua Dipecat
-
Pimpinan KPK Kaget Kasus Korupsi SYL Ternyata Sudah Dilaporkan Sejak 2020, 3 Tahun Dibiarkan Mangkrak
-
Isyarat Rasulullah Tentang Penaklukan Romawi dan Mesir
-
Istana Ingatkan Pasangan Anies-Muhaimin, Ada Kesepakatan Politik Terkait UU IKN
-
Anak Kiky Saputri Unboxing Bingkisan Ulang Tahun Ke-2 Rayyanza
-
Ragam Keris dan Senjata Pusaka di Museum Pusaka TMII