TRIBUNKALTIM.CO – Hari ini telah masuk 5 Syawal 1445 H / 2024.
Bulan Syawal menjadi waktu menunaikan puasa selama enam hari.
Jangan lewatkan melaksanakan amalan di hari kemenangan ini.
Inilah penjelasan mengenai niat puasa 6 hari Syawal, hukum, dalil hingga keutamaannya.
puasa 6 hari syawal adalah puasa sunnah yang dilaksanakan selama 6 hari di bulan syawal.
Niat puasa 6 hari Syawal adalah Nawaitu shauma ghadin ‘an adai sunnatis Syawwali lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Syawwal esok hari karena Allah SWT”.
Hukum puasa ini adalah sunnah.
Adapun dalil puasa 6 hari Syawal adalah berdasarkan riwayat sabda Nabi Muhammad SAW:
“Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun” (HR. Muslim).
Sebagian ulama menjelaskan, pelaksanaan puasa Syawal dilakukan enam hari berturut-turut.
Namun, diperbolehkan juga apabila ingin berpuasa di bulan Syawal secara selang-seling.
Berikut penjelasan lengkapnya :
Bacaan Niat puasa Syawal
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Syawwal esok hari karena Allah SWT”.
Niat puasa Syawal juga bisa dilakukan saat siang hari selama belum makan atau minum.
Berikut niat puasa Syawal yang dilakukan siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Syawwal hari ini karena Allah SWT”.
Keutamaan Menjalankan puasa Syawal
Ada beberapa keutamaan atau manfaat yang bisa diperoleh ketika menjalankan puasa di bulan Syawal.
Ustaz Ferry mengatakan, ada puasa lain yang disunnahkan selain puasa assyura dan puasa sya’ban, yakni puasa 6 hari di bulan Syawal.
Sebagaimana dengan sabda Rasulullah SAW:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya: “Barangsiapa telah berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian ia mengikuti puasanya selama enam hari lagi di bulan Syawal, maka sesungguhnya ia seperti telah berpuasa selama satu tahun penuh (HR. Muslim)”.
Sebagian ulama mengungkapkan penjelasan mengenai, ‘mengapa puasa 6 hari di bulan Syawal sama dengan berpuasa selama satu tahun?’.
“Secara matematika bisa kita terangkan bahwa puasa satu hari di bulan Ramadhan dan puasa dalam bulan Syawal itu diibaratkan seperti berpuasa 10 hari,” ujar Ustaz Ferry.
Jadi, hitungannya apabila menjalankan puasa Ramadhan selama 30 hari kemudian dikali 10, maka jumlahnya adalah 300 hari.
Kemudian, ditambah dengan 6 hari puasa dikali 10, maka 300 ditambah dengan 60, totalnya adalah 360 hari.
Namun, ada 5 hari yang diharamkan untuk umat Islam berpuasa, di antaranya:
Dua hari raya, yakni Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Tiga hari tasyrik, yakni tanggal 10, 11, dan 12 dzulhijah pada saat musim haji.
Berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW, orang yang mengerjakan puasa Syawal akan mendapatkan pahala puasa seperti orang yang berpuasa sepanjang masa.
عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِي اللَّهُ عَنْهُ … أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ[رواه الجماعة إلا البخاري والنسائي]
Artinya: “Dari Abi Ayyub al-Anshari r. a. (diriwayatkan) … bahwa Rasulullah saw bersabda: Barang siapa sudah melakukan puasa Ramadan, kemudian menambahkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka seolah-olah ia telah melaksanakan puasa sepanjang masa.” [HR Jama’ah ahli hadis selain dan an-Nasa’i]
Hadis lain menyebut ganjaran puasa Syawal adalah seperti puasa satu tahun penuh.
[عَنْ ثَوْبَانَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ فَشَهْرٌ بِعَشَرَةِ أَشْهُرٍ وَصِيَامُ سِتَّةِ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ فَذَلِكَ تَمَامُ صِيَامِ السَّنَةِ . [رواه أحمد
Artinya: “Dari Tsauban, dari nabi saw (diriwayatkan bahwa) beliau bersabda: Barang siapa berpuasa Ramadan, maka pahala satu bulan Ramadan itu (dilipatkan sama) dengan puasa sepuluh bulan, dan berpuasa enam hari sesudah Idul Fitri [dilipatkan sepuluh menjadi enam puluh], maka semuanya (Ramadan dan enam hari bulan Syawal) adalah genap satu tahun”. [HR Ahmad]
Amalan Utama di Bulan Syawal
1. Puasa Syawal 6 Hari
Puasa enam hari di bulan Syawal memiliki keutamaan sama dengan berpuasa sepanjang tahun.
Sebagaimana disebutkan dalam riwayat Abu Ayub Al Anshari, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْر
“Barang siapa berpuasa Ramadan lalu melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka itu setara dengan puasa sepanjang tahun.” (HR Muslim, Imam Ahmad juga meriwayatkan dari hadits Jabir).
Puasa Syawal dapat dikerjakan mulai tanggal 2 Syawal, lalu hingga akhir bulan Syawal.
Meski boleh dilakukan secara berseling, akan lebih baik puasa Syawal dilakukan secara berturut-turut selama enam hari.
2. Puasa Senin Kamis
Beberapa riwayat mengatakan puasa Senin Kamis merupakan salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW saat memasuki bulan Syawal.
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Aisyah ra:
“Rasulullah SAW sangat antusias dan bersungguh-sungguh dalam melakukan puasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR. Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Imam Ahmad).
3. Puasa Ayyamul Bidh
Amalan sunnah lain yang dapat dikerjakan pada bulan Syawal yakni puasa Ayyamul Bidh.
Puasa sunnah ini dikerjakan setiap tanggal 13, 14, dan dan 15 dari bulan Hijriah pada setiap bulannya.
Dalam riwayat Bukhari yang berasal dari Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash RA disebutkan, salah satu keutamaan dari puasa Ayyamul Bidh adalah seperti berpuasa sepanjang tahun.
4. Silaturahmi
Syawal menjadi bulan yang baik untuk menjalin silaturahmi, baik dengan sanak saudara maupun tetangga.
Namun tidak hanya dapat dilakukan saat bulan Syawal saja, amalan ini juga dapat dilakukan kapan saja.
Silaturahmi biasanya dilakukan setelah Salat Idul Fitri, hal ini dapat memupuk rasa persaudaraan saat bermaaf-maafan atas dosa dan khilaf yang pernah dilakukan.
Perintah dan anjuran menjalin tali silaturahmi disebutkan dalam sebuah hadis dari Abu Ayyub Al Anshori, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang amalan yang dapat memasukkan ke dalam surga, lantas Rasulullah menjawab:
تَعْبُدُ اللَّهَ لاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا ، وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ ، وَتُؤْتِى الزَّكَاةَ ، وَتَصِلُ الرَّحِمَ
Artinya: “Sembahlah Allah, janganlah berbuat syirik pada-Nya, dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan jalinlah tali silaturahmi (dengan orang tua dan kerabat).” (HR. Bukhari no. 5983)
5. Bersedekah
Sedekah merupakan amalan yang dilakukan sebagai ucapan syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan selama hidup di dunia.
Siapa pun umat muslim yang melakukan sedekah, maka akan mendapatkan pahala berlipat ganda, karena amalan ini menjadi salah satu amalan yang sangat dicintai oleh Allah SWT.
Sedekah memiliki berbagai macam manfaat, di antaranya, kita akan memiliki rasa empati yang tinggi, terhindar dari sifat kikir dan selalu bersyukur, serta membukakan pintu rezeki dari arah manapun.
Melaksanakan sedekah tidak akan membuat kita kekurangan harta.
Sebaliknya, sedekah akan semakin memperkaya hati dan membuka pintu rezeki seluas-luasnya.
Nabi Muhammad SAW bersabda,
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ
Artinya : “Sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim no. 2558, dari Abu Hurairah).
6. Menikah
Membangun rumah tangga pada bulan Syawal menjadi salah satu amalan lain yang dianjurkan.
Menikah di bulan Syawal adalah salah satu sunnah Rasul pada zaman dahulu, sunnah ini ditujukan untuk menepis kepercayaan sesat dari orang-orang jahiliyah yang menganggap pernikahan pada bulan Syawal dapat membawa kesialan atau bencana.
Sebagaimana hadist Rasulullah yang diriwayatkan oleh Aisyah Radhiyallahu Anha:
تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَوَّالٍ وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي
Artinya: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menikahiku pada bulan Syawal dan berkumpul denganku pada bulan Syawal, maka siapa di antara istri-istri beliau yang lebih beruntung dariku?” (HR Muslim).
7. Iktikaf
Iktikaf adalah aktivitas berdiam diri di dalam masjid dalam tempo waktu tertentu.
Tak sekedar berdiam diri, iktikaf disertai dengan ibadah-ibadah tertentu guna mengharapkan ridha Allah SWT.
Iktikaf biasa dilakukan di bulan Ramadan, namun akan lebih baik lagi jika kebiasaan iktikaf saat bulan Ramadan dilanjutkan dikerjakan pada bulan Syawal.
Adapun berbagai macam amalan yang dapat dilakukan selama melakukan iktikaf adalah berzikir, melaksanakan salat lima waktu, mendirikan salat sunnah, serta membaca Al-Qur’an.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul 7 Amalan di Bulan Syawal sebagai Penyempurna Ramadan: Niat dan Keutamaan Puasa Syawal,
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Berikut, Niat puasa 6 Hari Syawal, Hukum, Dalil dan Keutamaannya,
News Related-
Nadzira Shafa Nyanyi Lagu Baru, Lirik Rakit Soundtrack Film 172 Days, Ceritakan Kisah Cintanya dengan Amer Azzikra
-
Cara Menukarkan Valas dan Informasi Kurs Dollar-Rupiah di BCA, Selasa (28/11)
-
Ganjar Disindir Halus Kepala Suku di Merauke soal Kondisi Jalan
-
BREAKING NEWS - Diduga Depresi,Pemuda di Kubu Raya Nekat Akhiri Hidup Dengan Cara Tak Wajar
-
Tertarik Ubah Avanza Jadi VW Kodok? Segini Biayanya
-
Bukan Gabung Barito,Sosok di Luar Dugaan Eks Persija Membelot ke Rival Dewa United,Anak Dewa Cek
-
Pesan Mahfud ke Anak Muda Aceh: Semua Akan Sukses karena RI Kaya, Jangan Hedon
-
Apakah Hantu Itu Nyata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
-
Rajin Beri Bonus dan Ajak Jalan-jalan,Bos Tak Menyangka Lihat Isi Grup WA Karyawan,Semua Dipecat
-
Pimpinan KPK Kaget Kasus Korupsi SYL Ternyata Sudah Dilaporkan Sejak 2020, 3 Tahun Dibiarkan Mangkrak
-
Isyarat Rasulullah Tentang Penaklukan Romawi dan Mesir
-
Istana Ingatkan Pasangan Anies-Muhaimin, Ada Kesepakatan Politik Terkait UU IKN
-
Anak Kiky Saputri Unboxing Bingkisan Ulang Tahun Ke-2 Rayyanza
-
Ragam Keris dan Senjata Pusaka di Museum Pusaka TMII